Senin, 07 Oktober 2013

Life of sist



"Hai, sist!"
"Apakabar,sist!"
"Eh lo tau enggak sih sist!"
"Ya ampun, itu beneran sist?"

Layaknya panggilan sok akrab lainnya "sist!" udah jadi panggilan common buat beberapa golongan masyarakat. Well, temen saya dari sebuah stasiun berita televisi bilang sih kayak "sosialita". Well, karena saya bukan sosialita jadi saya enggak tahu sih bener apa enggak bya, yang pasti "sist!" Itu biasa di pake sama orang-orang online shopping kepada pelanggannya.

"Sist" sendiri adalah kependekan dari "sister". Kalau kata orang daerah "kita samua basudara", tapi kalau dalam bahasa temen saya yang cong "kita kan sisterhood, banget". 

Dalam kata sist ada banyak makna yang tersirat, bisa jadi kata untuk mengakrabkan diri kepada orang yang baru kenal atau berusaha merendah setelah bikin salah sama orang lain. 

Contohnya kayak yang sering saya lakukan deh waktu ketemu sama orang yang baru saya kenal , "hai, sist! Saya Gita dari majalah ...." Tapi penggunaan "sist" saat perkenalan harus perhatikan lawan bicara juga. Jangan pula orang yang punya jabatan Mentri dan usianya udah seumuran sama mama kiyta di panggil sist. Mengutip bahasa bencong ibukota "duuh drop saayy".

Contoh lainnya yang paling sering digunakan oleh temen-temen AE majalah saya, permohonan maaf, 

"Sist, apakabar? Sorry bangget deh tapi kayaknya yang liputan xx itu harus di pending dulu deh, sorry ya sist!"
"Yaahh tapi kan udah di layout tuh, udah approval editorial manager lagi"
"Duh gimana doongg, soalnya iklannya drop sist! Bisa dong, ya sist!"
"Hmmm"

Well itu percakapan karangan saya sih. But i think it happens a lot to printed media people lah yaaa sist!

Orang-orang yang biasa menggunakan kata-kata ini biasanya orang yang sangat suka bergaul tapi enggak terlalu suka menjalin relasi.

Mereka banyak menggunakan kata ganti "sist!", "say", "bro", "keleus", untuk mempercantik komunikasi yang sedang mereka lakukan. 

Kenapa harus dipercantik? Karena untuk bisa berkomunikasi dengan enak dan menyenangkan dengan orang lai itu butuh waktu, dan kebanyakan orang malas membuang waktu untuk membangun relasi. 

Karena, gimana yaa? Teknologi makin canggih. Informasi makin cepat untuk didapatkan. Sehingga pola pikir dan pola hidup manusia yang mengonsumsinya juga ikut kebawa. Manusia 2013 lebih to the point, yang penting cepat, tapi tetep menjaga tata krama dan keasyikan dalam berkomunikasi. Makanya kan kata "sist" ini digunakan oleh penggiat online shopping, betul enggak, sist?


-beachwalk, Kuta, Oktober, 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar