Selasa, 29 Desember 2009

harus segera dibeli ASAP

Barber Shop experiece

Pasti semua orang pernah potong rambut donk?

Mau itu di salon terkenal dengan hair stylish khusus, sampe di bawah pohon di pinggir jalan.

Saya yakin tiap-tiap orang mempunyai opini yang berbeda dengan profesi tukang potong rambut.

Nah berikut opini pribadi saya tentang profesi mereka,

"Tukang potong rambut bekerja seperti pemerintah"

Kita datang padanya, dengan sejuta harapan.

Harapan mereka bisa memperbaiki atau menata ulang rambut kita yang sudah semerawut acak-acaknya.

Harapan mereka bisa memperbaiki tampilan rambut kita.

Berdasarkan pengalaman yang mereka miliki dan kemampuan bekerja mereka selama ini, akhirnya kitapun memilih siapa tukang potong rambut yang terbaik untuk kita.

Tapi apa yang mereka lakukan dengan kepercayaan yang kita berikan kepadanya?

Saat gunting tanda kekuasaan pemangkasan rambut ada ditangannya, mereka memotong dengan membabi buta. Sepertinya si tukang potong rambut ini memliki kepuasan sendiri saat memiliki kewenangan tersebut, kewenangan menentukan nasib dari si pemilik rambut.

Beberapa yang peduli dengan penampilan rambutnya memprotes kinerja si tukang potong rambut. "Sepertinya kalo begitu jadinya kependekan de!", "Hati-hati jangan sampai guntingnya melukai saya", "Saya mau hasilnya seperti ini, bukan seperti itu". Bawel sekali. Kebanyak tukang potong rambut tidak suka dengan pelanggan seperti ini. Karena apabila hasilnya benar-benar tidak sesuai selera dengan si pelanggan, pelanggan macam ini pasti akan sangat bawel sekali, semua orang didalam salon bisa kehilangan kepercayaan dengan kredibilitas si tukang cukur, pencemaran nama baiklah istilah keren yang sekarang.

Ada lagi pelanggan yang memilih untuk diam saja. Pasrah dengan kesewenang-wenangan yang terjadi pada rambutnya. Mereka memilih amanya saja, memperkarai seperti pelanggan yang pertama hanya akan membebani hidup mereka. Tipe pelanggan seperti ini biasanya tidak terlalu peduli dengan penampilan rambutnya, cenderung cuek dan individualis. Berdebat hanyalah kegiatan orang pengangguran, pikir pelanggan ini. Tapi biasanya mereka menilai dalam diamnya. "Besok, besok kalo potong rambut jangan sama dia ah!". Dan rata-rata pelanggan semacam ini seusai potong rambut, penampilannya akan menyesuaikan dengan model rambut. Berusaha untuk tetap terlihat baik walaupun tukang potong rambut sudah menginjak-nginjak rasa kepercayaannya. Tipe seperti inilah yang paling banyak menjadi penggan salon.

Tipe yang terakhir adalah tipe yang entah karena memang hasil tatanan dari si tukang potong rambut itu cocok dengan model rambutnya atau ada niat lain di tiap katanya. Tipe inilah yang menjadi Fans no.1 si tukang potong rambut. Hubungan kekerabatan si tukang potong rambut dengan si pelanggan macam ini pun biasanya sangat erat.


heheh, kira-kira begitulah pendapat dan pandangan saya mengenai tukang potong rambut.

Saya menulis ini berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri.

Satu minggu yang lalu saya baru saja memotong rambut saya, namun menurut saya hasilnya kependekan.

Selama si tukang potong rambut memangkas rambut saya, saya selalu wanti-wanti untuk tidak memotong rambut saya terlalu pendek.

Tapi, yasudahlah, mau diapain lagi juga, saya bukan tipe orang yang terlalu banyak menuntut.

(Selesai di potong saja saya masih memeberikan tip ke tukang potong rambut sebesar Rp5000)

Tapi setelah dilihat lama-lama yah! gak jelek2 amat hasil nya.

hehehe


Sabtu, 26 Desember 2009

another to do list


okay people, sebelumnya mau ngucapin merry xmas bwat yang merayakan ya!

bdw saya mau nulis beberapa hal yang harus saya selesaikan sebelum 2009 ini berakhir, yaitu:

1.KERJAKAN TUGAS!!!!!!!!

2. Mulai bikin rok!!!

3. Mulai kerjakan buku TOEFL-nya jangan dibeli doank

4. Mulai belajar (walaupun otodidak) bahasa Perancis.

5. Shopping

6. Piercing

7. Lari Pagi!


untuk piercing, ada yang tau gak tempat tindik yang oke (baca: dapat dipercaya, tidak menyakitkan fisik maupun materi!).


terus apalagi ya...



oh ya, ini foto saya sama tomtjok (sebuah pembuktian kalo tommy tjokro gak sependek yang publik kira! eheheh)


saya juga heran kenapa gigi metal saya bikin saya sangat-sangat-terlalu bahagia disitu? Padahal biasa aja loh! ketuan bgt kalo saya nge-fans berat! hrrr

terusss, apalagi ya!

oh ya kalo pada punya twitter, follow saya ya: gadinda.twitter.com

heheh, udah ya saya mau capcus dulu. selama saya masih men-jomblo, maka saya seperti malam minggu biasanya, saya dan keluarga melakukan family routine, nge-Mall gak jelas.

bye all

Selasa, 22 Desember 2009

from Seminar WPP to Koin Keadilan




Panas terik membakar kulit saya. Waktu menunjukkan pukul 9.30 di hari Minggu, 20 Desember 2009. Yak! memang agak aneh, bulan desember yang seharusnya sudah mulai memasuki musim hujan tetapi hari itu, Minggu itu matahari terasa pol-polan menyinari Halte shuttle bus BSD, tempat saya dan letysia janjian ketemu, membuat saya yang udah dandan kece pun luntur kena keringat kepanasan (ahahahah).


Minggu itu saya dan teman saya itu janjian mau mengikuti sebuah seminar di Atma Jaya. Seminar World Press Photography (yang pamerannya diadain di Pacific Place). Sudah lebih dari 20 menit saya menunggunya dihalte bus itu, hingga akhirnya pukul 9.55 dia baru sampai di tempat.


Kami tidak menggunakan Shuttle Bus untuk pergi ke Atma Jaya, tapi kami menggunakan Kereta dari stasiun Rawa Buntu menuju Stasiun Tana Abang yang dijadwalkan pukul 10.00.


"Sori git, gw telat"


"gak papa, tapi masih ada gak ya keretanya?"


Dan melaju lah kita dengan motor masing-masing, saya dengan Honda Beat saya dan Lety dengan motor dia sendiri (hahahah, cuman tau merek motor sendiri).


Ternyata sodara-sodara, kita ketinggalan kereta, kita sampai di stasiun pukul 10.05 (Ckckck, ternyata di Indonesia masih ada alat transportasi yang on time! terharu rasanya hingga ingin nangis, hix) dan kereta yang sama ada lagi 1 jam lagi (Fuh! Tuhan, mau mandiri aja kok saya dibikin repot sih!).




Atma Jaya


Akhirnya kami sampai juga di Atma Jaya dengan muka sudah agak lusuh dan perut yang super lapar (entah mengapa semenjak memakai kawat gigi, perut saya jadi sering lapar! Kayaknya niat saya pake kawat gigi untuk ngurusin badan is imposible) pada pukul 11.40, sedangkan seminar mulai jam 13.00. Untuk menanggulangi perut saya yang udah gak santai mampus itu, maka saya makan makanan yang dijual oleh pihak panitia. Makananya kecil-kecil sebesar upil tapi harganya gak reasonable banget, alias mahal banget. Tapi mau gimana lagi saya juga gak tau mau makan apalagi, jajanan di luar kampus gak ada yang bisa dikunyah sama gigi kawat saya.


Oh ya! yang hadir di seminar gak cuman saya dan letysia saja dari UMN. Tapi, tidak lama datang juga Ocha dan Chika, anak fotografi juga angkatan ketiga a.k.a angkatan 2009.


Mengenai Seminarnya sendiri, sangat bagus. Walaupun awal seminar sejujurnya saya merasa gak nyambung sama tema "Photographer in frontline" tapi ternyata isi seminarnya tentang jurnalis dalam menghadapi trauma. Oke! mungkin itu ada hubungannya dan sangat terkait kuat. Tapi itu semua diluar expetasi saya yang berharap mendapatkan bagaimana sikap seorang fotografer dalam menghadapi bahaya atau krisis yang ada di depan mata? Bagaimana harusnya sikap fotografer memilih menolong atau mengambil gambar terlebih dahulu dalam melihat seseorang dalam bahaya? Apa yang mendasari fotografer jika memilih mengambil gambar dulu atau menolong dulu? Terus adakah sebuah literatur tersendiri tentang kode etik jurnalis atau fotografer yang berada di medan perang? hal-hal seperti itu yang sangat saya harapkan dari seminar itu. Tapi nyatanya hal-hal tersebut sedikit sekali disinggung bahkan kebanyakan memaparkan trauma-trauma macam apa yang terjadi pada si jurnalisnya. Dan sejujurnya hal-hal seperti itu sudah sering saya dapatkan dari kelas Pak Ign. Haryanto atau kelas Pak Ambang Priyonggo di kampus. Bahkan, lebih komprehensif.


Nah, tema kedua adalah monochrome: black and white photography. Banyak hal yang saya dapatkan dari seminar yang kedua:


-RAW is better dan JPG


-"kalo mau black ya black, kalo mau white ya white. Jd gak ada istilah grey dalam fotografi"


-"foto fullcolour spt film hollywood 3D dgn surroundsound sehingga tanpa berpikir kita dapat mdapatkan maknanya, sedangkan foto hitam putih itu seperti film bisu, tp sekali kita mengerti maka kita akan byk makna yg kita dptkan" <-- Goddamnright, i love BW photo!


-"Konflik dan kontras adalah hal yang paling penting dalam sebuah foto!"


seusai seminar itu, rencananya, dan memang seharusnya kita ke Pacific Place. Tapi yang terjadi kita malah jadinya ke




EX: Hard Rock Cafe, Konser Koin Keadilan


sedikit tulisan yang mengambarkan latarbelakang, motivasi, visi misi saya datang keacara itu:


Memang harus saya akui saya memang "ngebet banget" dateng ke acara ini, tapi itu juga ada alasanya yaitu:


1. saya peduli dengan kasus prita mulyasari, karena kebetulan saya mempunyai proximities dengan RS. yang dimaksud.


2. Yap! saya adalah seorang stalker. dan kali ini korban stalker-an saya adalah Tommy Tjokro!


Sudah sejak lama saya men-stalker kehidupan Tommy Tjokro melalui twitter, dan 2 minggu yang lalu saya baru tahu kalo akan ada acara konser keadilan untuk prita melalui twitnya tommy. Dan disitu saya juga mendapatkan informasi kalo dy dan timothy marbun akan menjadi salah satu (dari sekian banyak) mc yang mengisi acara tsb.
Hahaha, dan kebetulan pada saat acara diselenggarakan saya dan Lety sedang berada di Atma mengikuti seminar fotografi (yang menjadi pekerjaan sampingan saya selain menajdi mahasiswa dan penjahit, hehehe). sejak awal saya tahu kalo itu bakal diselenggarakan di Hard Rock Cafe,Jakarta tapi seingat saya ada lebih dari 1 hard rock cafe di Jakarta ini. Makanya saya awalnya urung karena saya juga gak tau mesti nanya ke siapa? dan juga saya udah janji sama diri saya sendiri untuk tidak pulang malam!
CURIOSITY
oh ya saya belum pernah cerita kenapa saya dalam tanda petik "ngefans" sama tommy tjokro. Jadi begini, dari awal saya gak suka nonton metro tv, muka pembawa beritanya serius bgt. Kayak lagi nahan kentut yang udah disimpan dari tahun lalu. Hingga akhirnya semester ini saya dapat kuliah Komunikasi Massa. Dosen saya salah satu produser metro tv di program Metro Hari Ini, saya akui dosen saya itu rada tampan. Dan mungkin karena dia produser disana makanya mukanya gak kayak nahan kentut (malah lebih kearah diare malah! hahaha). Nah, si dosen tampan ini ngasih tugas libur lebaran untuk membandingkan 2 program berita, hal ini untuk membuktikan salah satu teori maskom (maaf saya lupa teori apa) yang pokoknya isinya, bahwa dalam satu kejadian 2 media yang meliputnya secara langsung akan mengemas secara berbeda. Dan sebgai bahan riset saya ya, saya bandingkan program berita di Metro tv dengan ehm program berita di Tv One (janagn tanya hasil riset saya! pokoknya jangan, sebgai calon wartawan saya disuruh untuk tidak berpihak! hehehe) nah itulah awal pertemuan saya dgn tommy tjokro yang berada di layar kaca, meliput korban bencana gempa di Padang (sedikit info saja, waktu kejadian gempa di Padang, saya baru 2 hari berada dirumah sepulang dari padang dan hell yeah! saya urang awak). 9 tahun metro tv berdiri, 6 tahun (atau berapalah saya gak tau pasti) tommy tjokro beredar tiap harinya di layar televisi, baru hari itu saya tahu kalo ada anchor yang selain dia berwajah sangat tampan, dia juga sanagt kredibel dalam melakukan reportase.


Tapi bukan itu yang bikin saya nge fans.Maksudnya, oke mungkin saya suka karena wajahnya dan suaranya yang friendly kayak remaja baru selesai puber. Tapi sebenernya yang bikin saya (kalo istilah di lagu sherina) Geregetan adalah ternyata beberapa teman saya yang kalo saya ceritain ttg ke-suka-an(dalam istilah yang labil) dengan tomtjok mereka langsung ngerespon begini,


"ih gw pernah ketemu tu ama dy, palingan tingginya cuman sebahu lu ta! pasti lo ilfil"


dan adalagi yang bilang, "bagus ta lo suka tomtjok, tapi lewat tv aja ya liatnya, kalo asli nya si pendek tapi keker kesannya bantet"

Tapi dari semua respon itu gw cuman bisa menjawab "Kayaknya tommy gak gitu de" (dengan nada dan gaya iklan jaman dulu). Dari yang cuman suka-suka doank (lumayan jadi punya motivasi untuk tidak nonton spongeabob mulu) melihat respon yang lebay diatas gw pun jadi"sumpah mati aku jadi penasaraan" sama Tommy Tjokro. Dan Tada!!! jadilah gw berada di konser keadilan ini. ahahahahah
dan menurut pendapat saya pribadi (dan setelah melalui pembuktian langsung berupa foto bareng)


TOMMY IS NOT THAT SMALL. tinggi kita hampir sama yo guys! Tinggi gw (dengan tidak bermaksud sombong) 172 cm dan hasil foto menyatakan tinggi gw sama kayak tinggi dia. atau mungkin dia pake high heels, gak mungkin kan? atau mungkin gak gw yang menciut, gak mungkin juga kan?




*foto menyusul




And the coolest event di penghujung tahun 2009 pun dimulai..


waktu kami (saya, Lety, Ocha, dan Chika) datang kami disambut dengan suara nyaring fitrop dan Indrabekti yang sedang menjadi MC. Dan menurut saya acara yang digagas oleh Adib Hidayat melalui media twitter benar2 awesome. Kabar terakhir yang saya dengar kalau dari acara itu sendiri sudah terkumpul lagi 3oo jutaan. Waw! Diluar kepenasaran saya tentang :"Akan digunakan untuk apakah sisa uang yang segitu banyak, mengingat Prita hanya dikenakan denda 204Juta?" saya merasakan atmosfer yang berbeda dari acara tersebut. Atmosfer yang tidak akan didapatkan dari konser manapun. Yaitu atmosfer kebersamaan dan solidaritas yang luar biasa tak terbendung. Terlihat keterlibatan banyak sosok dari selebriti sampai mantan penjabat negara, yang hadir dan mengisi acaranya (yang katanya) tidak dibayar se-sen pun untuk acara tersebut. Acaa ini (menurut saya) lebih dari sekedar sebuah simbol tapi lebih kepada cikal bakal atau embrio dari gerakan masyarakat yang kritis terhadap pemerintah.


Bottom line salut dengan acaranya.


Dan berikut foto2 yang saya abadikan:








sedikit narsis

dari kiri ke kanan: Chika, Ocha, Gw

Sabtu, 19 Desember 2009

What a ri-DICK-ulous saturday!!!!

as you know all, nyokaps sedang tidak ada dirumah sampai minggu besok.
Soooo, sampai hari minggu itu datang gw lah yang dinobatkan menjadi ibu rumah tangga.
Dan sabtu ini (saya menyebutnya sabtunya ibu rumah tangga) saya bangun pukul 6 PAGI. saya ulangi PUKUL 6 PAGI.
Yap! saya yang biasanya mengawali sabtu dengan bangun pukul 11 Pagi (yak! bagi saya pukul 11 masih pagi) di pagi ini saya harus bagun pukul 6. Karena apa?
Karena ade gw (Hanifan Awanda namanya, yang umurnya sudah mau 13 tahun tapi belum pernah sekalipun dalam hidupnya naik angkot, yang memiliki berat badan yang dapat membuat ban motor saya kempes, yang nilai matematikanya tidak pernah lebih besar dari 3 dari 10, yang keras kepala, yang uneng-uneng di kepalanya ada 2, yang hobi nonton termehek-mehek, yang freak banget suka nempelin kartu remi di dinding kamarnya, yang...yang...yang..menyebalkan itu! hrrrr) harus sarapan. Pukul 6 Pagi dia sudah lapar. Pengen si rasanya gw lemparin duit ke dia dan nyuruh tu anak pergi cari makan sendiri. Tapi, itu mustahil, ade gw yang satu ini emang rada spesial, dia gak tau cara jajan keluar atau lebih tepatnya dia belum bisa belanja diluar sendirian. Makanya nyimpen uang di dia paling aman, karena dia gak tau mau dipake apa uangnya. Pernah suatu ketika gw lagi gak ada di rumah, dan adik gw yang sudah berumur 13 tahun ini disuruh kewarung untuk beli kecap sama mama. Tau tidak sodara-sodara, uang yang dikasih 10ribu, kecapnya seharga 3 ribu dan ia pulang hanya dengan kecap tanpa kembalian. Dan untungnya ibu warung itu dekat dengan mama saya. Jadi uangnya dikembalikan. Tuh, super Bravo kan dia!
Tapi sebenarnya itu bukan karena kesalahan dia kalau dia gak bisa jajan dan segala macem. Soalnya dari kecil ade gw yang spesial itu sudah di vonis kena paru-paru basah. Dia gak boleh makan chiki-chiki, coklat, pokoknya segala harta karun jajanan warung deh. Makanya dari kecil juga kalo dia pengen ngemil selalu ngemil makanan yang sehat yang udah disiapin sama mama dirumah. Kaya biskuit atau roti. Es krim aja gak boleh. Nah, karena udah terbiasa disuplai makanan begitu, makanya dia jadi gak pernah keluar untuk jajan. Beda sama gw waktu kecil. Sehari bisa ngabisin Anak Mas rasa Keju beberapa renteng, choki-choki, coklat payung, telor cicak, dan makanan autis lainnya. (eh tapi sekarang gw jadi kangen deh sama makanan itu).
Oke, back to the story, jadilah gw bangun pagi jam 6 pagi. Karena malam sebelumnya gw udah janji ama dia buat nyarap bubur, jadi gw pun melaju ke tempat bubur paling top se-sektor 1 BSD (belakang Pangkalan taksi, sebrang halte shuttle bus, gw lbh suka bubur disitu ketimbang yang sebelah Delima yang buat mesennya aja ngantrinya panjang, mana tempat duduknya penuh terus, hrrrr). Setelah pesan, bungkus, bawa pulang. Nyampe rumah pake ketuker lagi punya gw ama punya ade gw. Ade gw yang super aneh itu suka makanan ber kecap (emang padang murtad dia!) makanya gw pesenin buburnya yang berkecap, sedang kan gw suka yang gak suka banget sama kecap, jelas gak dipakein kecap. Nah nyampe dirumah dia malah makan punya gw, dengan menambahkan kecap sendiri. Jadilah gw gak jadi makan bubur gw sendiri! (Karena gw gak sukanya banget-banget sama kecap, bahkan makan sate pun gw lebih suka kasih saos kacang aja tanpa kecap! Gak tau kenapa gw gak suka banget sama bau kecap) Dan jadilah ade gw yang menghabiskan 2 bungkus bubur itu. argh!!!
Karena kelaperan juga, bt juga, gak bisa marah-marah karena mulut lagi sariawan semua (jadi gak bakal efektif ngomelnya, malah nyakitin diri sendiri) maka gw kembali tidur aja. Baru nemuin posisi mimpi yang enak, eh ade gw (lagi-lagi) bilang, "Uni anterin aku les bulutangkis!". Gw sendiri kaget dengernya, bukan-bukan karena kaget ade gw les bulutangkis, tapi gw kaget ni anak cepet bgt ngabisin 2 bungkus bubur. Apa diseruput ama dia langsung abis kali ya? Tanpa banyak cincong buat mengelak maka berangcutlah gw ke tempat les bulu tangkis dia di belakang soto betawi haji mukti. Dan lo tau gak sodara-sodara, tempat itu masih tutup. gw pun nanya.
G (Bukan untuk Gita, tapi untuk GUE!): "Emang ifan les jam berapa"
I (bukan untuk Idiot, tapi untuk Ifan! hahah gak tega ngatain ade sendiri): "jam 8"
gw liat handphone paling cancing sedunia gw (N70 hahaha), dan disitu tertera angka 7:04
G:"Lah ini baru jam 7, kenapa lo buruburu amat si?"
I: "Soalnya tadi aku liat dirumah udah jam 7:15"
FYI, jam laknat yang berada tepat di tengah rumah gw itu sengaja di percepat 30 menit. Dan seluruh anggota keluarga tau kalo jam itu dicepetin, kenapa cuma dia si yang gak bisa menerima kalo jam itu sengaja dicepetin!
G: "Terus sekarang ngapain donk ni nungguin jam 8?"
I: "Pulang aj lagi, nanti jam 8 baru ke sini"
G:"Gak usah, yaudah gw tungguin ampe tempat ini dibuka"
Gak lama tempat itupun dibuka (sekitar 20 menitan). Gw langsung capcus pulang.
Nyampe rumah. Rumah udah kosong. Pintu teralis depan rumah gw emang udah lama rusak dan emang susah dibuka dan pintu itu tertutup. Hari ini, pintu itu melengkapi semua rentetan kesialan gw. Karena apa sodara-sodara, waktu gw coba buka dengan menarik tuasnya kebawah. Eh bukannya kebuka, malah kayak ada bunyi krek kecil, seperti ada yang patah didalam pintu itu. Dan tuasnya gak balik ke ketempat semula. Dia stuck! Istilah kita, pintu itu DOL! menn!
Emosi, lapar, bete, mau nangis, tapi gw harus keep move on. Gw pun memberanikan diri manggil abang-abang yang ada dibelakang rumah gw. Pintu pun terbuka dengan paksa. Gw pengen ngasih upah 5ribu, tapi yang keluar malah 20ribu. Dan pulsa gw abis karena panik dan minta tolong bokap, eh yang ada di telpon malah adu bacot gak penting, Arhh, super banget de!!!!

Jumat, 18 Desember 2009

SANG PEMIMPI movie review


Hari kamis kemarin saya baru saja menonton "Sang Pemimpi", sebuah kelanjutan film dari tetralogi "Laskar Pelangi" yang digarap oleh Mr.Genius in Cinematography (menurut gw loh!) Riri Riza.

Seperti Film sebelumnya, Sang Pemimpi masih menyajikan lokasi di kota timah, Belitong. Ok! back to my own reviem about this movie. Luar Biasa Eksotis. Panorama yang indah dan memukau. Ciri khas Riri Riza yang selalu detail mengambil suatu gambar. Intinya saya ancungkan keseluruh jempol saya untuk cinematografi film ini. Namun, untuk alur ceritanya sendiri saya kok masih ngerasa kurang yah! Bukan, bukan kurang lama durasinya, bukan juga karena kurang detail ceritanya. Alur ceritanya terkesan loncat-loncat sehingga membuat beberapa scene kehilangan maknanya. Tapi jujur secara cerita yang disuguhkan didalalmnya menurut saya bagus sekali. Yah walaupun masih banyak hal yang kurang tapi secara keseluruhan film ini bagus.


Untuk pemainnya dan segala masalah berhubungan acting dan sebagainya menurut saya sudah bagus. Arielnya megang banget! saya gak nyangka dia bakal se natural itu. Well done. Lukman Sardinya juga keren. 3 Serangkai pemeran, Ikal, Arai, Jimbron juga oke banget. Bener-bener kelihatan banget hubungan mereka lebih dari persahabatan.


kalo ada rating saya kasih bintang 3 untuk film ini.


Sangat mengharukan!


TO DO LIST FOR THIS HOLIDAY!

Entah kenapa liburan akhir tahun kayaknya semua orang pergi keluar kota. Mama saya pagi ini keluar kota. Teman-teman kampus pada keluar kota. Tetangga keluar kota. Sepupu keluar kota. Orang-orang di TV pada macet-macetan dijalan buat keluar kota. Bahkan, waktu saya facial tadi siang, mbak-mbak nya lagi pada ngomongin liburan ke LUAR KOTA. Oh my god! ada apa ini? kenapa semua orang harus keluar kota?
kenapa hanya saya yang tidak keluar kota?
tapi sebenarnya saya tidak tinggal didalam kota sih! tapi itu kah alasannya saya tidak keluar kota? karena memang saya sudah diluar kota? (dibaca dengan nada cepat dan tinggi seperti orang frustasi! ahahha)
Yah! anyway, sebenernya terserah sih mereka mau ngelakuin apa untuk menghabiskan waktu liburnya, saya hanya sirik karena saya sendiri tidak kemana-mana. hufff
Tapi, tidak kemana-mana bukan berarti tidak melakukan apa-apa. Jadi inilah daftar WTD saya selama liburan:
1. Nonton dvd -->up close personal
2. Nonton AVATAR!
2. Potong rambut--> try a new hair to welcoming my new personality yang lebih dewasa pastinya!
3. Cari dan baca buku novel jadul --> kalo ada yang bisa kasih rekomendasi, boleh loh!
4. Menjahit lagi!!
5.Beli buku TOEFL dan mulai belajar.
6. Mulai cari tempat tes TOEFL.
7. Mengerjakan tugas kuliah -->kalau ingin! hrrrr

haaaa.. sepertinya akan menjadi liburan yang membosankan!
-_-"

Kamis, 17 Desember 2009

what Behell was happen today?

yak benar! judul diatas dibaca Behel (saya tambahkan huruf "L" untuk mendeskripsikan bagaimana rasanya menggunakan benda ini). Dan alasan saya menggunakan kata itu adalah tidak lain tidak bukan karena hari ini adalah hari pertama saya (berada dipublik) menggunakan behel.

Yap! saya baru saja mengikatkan diri saya (lebih tepat nya gigi saya) kepada lilitan kawat-kawat aluminium sintetis yang berfungsi membereskan kesemerawutan susunan struktural gigi saya atau singkatnya Behel. Awalnya saya pikir tidak begitu menyakitkan memakai Behel ini. Karena banyak teman saya yang rela menggunakan behel walaupun benda itu merubah bentuk wajah mereka (baca: rada monyong) padahal gigi mereka sebagus dan seputih gambar gigi yang ada di bungkus pepsodent. Berbeda dengan gigi saya yang jika dibiarkan maka bentuknya akan sangat meniru giginya Malih Tongtong (tidak ada yang salah dengan giginya Malih Tongtong, tapi saya memilih untuk tidak menyamainya. Lagipula bukankah plagiarisme itu dilarang?heheh)

Maka,terjadilah pemasangan behel itu. Rabu malam setelah 2 jam 15 menit menganga didepan dokter gigi, serentetan kawat-kawat itu tersimpul rapih memagari gigi saya. (Kini senyum saya mirip dengan abg2 di PIM waktu malam minggu, entah harus senang atau depresi!) Awalnya tidak ada rasanya. Hidup saya masih terasa normal. Hingga akhirnya saya tidur, ada ngilu-ngilu kecil terasa diseluruh gigi dan itu terus menerus menganggu mimpi2 malam saya.
Paginya saya tidak merasa berbeda selain sedikit pusing dengan gangguan ngilu di malam hari, yang dimana pagi harinya sudah tidak terasa lagi. Merasa sangat baik di pagi hari, tanpa keluhan mengenai gigi, saya merasa cukup kuat untuk menggunakan kawat gigi. Maka saya sempat berjanji dalam hati untuk makan heboh di hari terakhir kuliah tahun ini. Namun, dokter menganjurkan untuk makan bubur untuk 3 hari pertama. So, capcus lah saya dengan honda Beat merah yang cancing itu menuju tempat bubur favorit. Dan seperti kebiasaan saya memakan bubur, saya menggunakan kerupuk untuk menyendok bubur panas itu. Waktu saya menggigitnya, seperti ada aliran listrik naik ke otak saya. Ngilu tak terhankan, bubur dilepehkan.Alhasil saya hanya menghabiskan setengah mangkok bubur.

Dan sampai saat ini (dimana saya sedang mengetik dengan sesekali menguncupkan bibir!), makan heboh saya adalah bubur untuk sarapan, cream soup KFC untuk makan siang, dan susu hangat untuk makan malam. Benar kata dokter, "untuk bulan2 awal pemakaian, berat badan kamu akan turun 2-3 kilo".

Jumat, 11 Desember 2009

Hello blogger!

hello beautiful
hello handsome
hello ugly
hello young lady
hello old man
hello feminist
hello hedonist
hello communist
hello believer
hello atheist
hello sun shine
hello snow white
hello president
hello scavenger
hello rocker
hello party lover
hello world hater
hello world concept creator
hello journalist
hello alchemist
hello doctor
hello chef
hello dentist
hello entrepreneur
hello researcher
hello director
hello lawyer
hello corrupt police
hello prisioner
hello analyst
hello genius
hello idiot
hello people
hello world
and HELLO BLOGGER.
This is me Gita Adinda.

Jadi, teman ini adalah blog pertama saya. Akan menjadi tempat bernaungnya ide-ide saya. Tulisan-tulisan saya yang isinya dari kejadian sehari-hari saya yang kacrut sampai ke yang luar biasa (kacrut, tetep!).
Sepintas tentang cerita historikal mengapa saya membuat blog ini. Sebenarnya udah kepikiran dari lama mau bikin blog. Dari SMA mungkin, tapi ide itu hanya bersemayam di sanubari saja (malas faktor utamanya).Hingga akhirnya keinginan itu pun muncul lagi setelah saya sudah kuliah. Bukan karena keinginan suci itu muncul kepermukaan dan menyeruak minta di realisasikan. Tapi lebih karena untuk memenuhi tuntutan kuliah.
Saya kuliah di Jurusan Jurnalistik, Universitas Multimedia Nusantara. (kenapa? masih ada yang belum tau universitas saya? aduh Anda benar-benar kurang gaul, hehehe, tapi gak papa. Untuk sekedar informasi singkat saja, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) adalah sebuah Universitas yang didirikan oleh Jacob Oetama, the owner of KompasGramedia, yang terletak di Serpong. Anda tertarik? Ingin Info lebih lanjut? di google aja deh UMN nya! hehe). Di jurusan ini , saya dihadapkan pada sebuah situasi yang memaksa saya untuk selalu menulis. Menulis Kreatif, Menulis Berita, Menulis Feature, Menulis Rundown acara, Menulis Artikel, Menulis Novel, Menulis kalimat logika, Menulis dengan Bahasa Jurnalistik, dan masih banyak jenis menulis lainnya.
Maka dari itu, saya memunculkan blog ini di tengah kehidupan saya yang semerawut untuk membuat saya sekedar terbiasa untuk menulis (gak percaya, mulia sekali tujuan saya membuat blog ini!). Selain itu, saya juga ingin berbagi secuil kisah atau ide yang ada di otak saya yang kecil ini. So, enjoy people with Gitsy Life.


Warm regard