Kamis, 23 Desember 2010

words is hurt.

because it reveal uncomfortable truth. And all of us (who loves bullying people) are fucking annoying people. GET LOST! AND STOP IT!

Selasa, 21 Desember 2010

kenapa 2010?



Kenapa polisi makin banyak dipinggir jalan, tapi jalanan masih macet juga?


Kenapa susno duaji harus minum air sambil nangis waktu diperiksa DPR, padahal air digelasnya udah abis?


Kenapa presiden Amerika (pemimpin negara paling berpengaruh didunia) badannya tinggi, kulitnya hitam, langsing, segar dan banyak senyum, tapi presiden Indonesia (pemimpin negara paling berpengaruh di.......Java Jazz, kemayoran -___-) badannya gendur, gak tinggi, putih pucet, maatanya sembab kayak nangis tiap malem, ada lingaran hitam panda?


KENAPA PULAK RUHUT SITOMPUL ITU JADI ANGGOTA DPR? *kayaknya di sinetron dramanya kurang menantang akting ruhut ketimbang di DPR.


Kenapa Obama suka Bhakso, Sate, Emphing? Kenapa semuanya enak?


Kenapa Obama ngasih pidato di UI kenapa gak di BSI?


Kenapa orang-orang pada marah Obama lewat, jadi bikin macet? Bukannya Obama gak lewat jalanan di Jakarta emang bikin macet?


Kenapa Kapolri, MA,MK, KPK, semuanya baru? Tapi gak ada yang berubah?


Kenapa bencana Alam melanda Indonesia? Malaysia yakin gak mau ngambil bencana dari kita?


KENAPA TKW HARUS DIKASIH HANDPHONE? *kayaknya presiden kita lagi tergila-gila sama gadget nih. Jadi segala macem masalah solusinya gadget juga* *sambil main iPad*


Kenapa pemilihan gubernur di Jogja mesti diurusin? kenapa gak mikirin nasib TKW Indonesia yang bececeran di negara orang tanpa perlindungan dari siapapun?


Kenapa Sri Mulyani dipindahin keluar negeri? kenapa gak Gayus Tambunan aja dibuang ke timbuktu? *gak nyambung*


KENAPA ANGGOTA DPR KITA HOBI BANGET STUDI BANDING KELUAR NEGERI? KENAPA GAK STUDI AJA DULU DIDALEM NEGERI... KALO UDAH PINTER BARU NGEBANDINGIN KELUAR NEGERI?


Kenapa di jaman "Justin Bieber's Bang" Gayus Tambunan malah make Rambut palsu belah tengah?


Kenapa mesti nonton Tenis di Bali, bukannya lebih enakan nonton di TV?


Kenapa Anggota DPR tuh suka banget menyampaikan pendapat dengan marah kalo lagi sidang, padahal kalo rapat biasa banyak yang gak dateng, kalopun dateng palingan tidur diruang rapat?


Kenapa sih Tina Talisa makin kayak tante-tante haus brondong?


Kenapa yang TVOne beritanya makin disajikan begitu tidak mengenakan?


Kenapa sih malaysia berpikir bisa ngalahin Indonesia di final nanti? *aseeeeek*


Kenapa lagi garuda pake dilarang-larang?


Kenapa pelatih timnas Indonesia yang sekarang harus bule, singset, dan berhasil bikin Indonesia juara? kenapa pelatih timan Indonesia yang dulu harus bule, item, pendek, tapi gak bikin Indonesia kemana-mana?


Kenapa sih social network berkembang pesat di Indonesia? Hobi banget sih orang Indonesia curhat?


Kenapa sih Fauzi Bowo harus ngebedain mana genangan air mana banjir?


Kenapa sih Irfan Bachdim banyak fans nya?

Kenapa Ron Weasley harus suka sama Hermaione, kenapa gak samaaaaaaaaaaa Britanny-nya Glee? hahah, goblok

Kenapa Taylor Swift gak jadi model iklannya mobil swift?

Kenapa Cinta Fitri ampe Season 6?

Kenapa Shinchan gak lulus-lulus TK?

Kenapa Wonder Girls harus dari korea?

KENAPA KOREA DIGILAI OLEH REMAJA JAMAN SEKARANG?


Kenapa ya Tugas saya banyak yang belum kelar?


Kenapa ya dosen saya gak mau lepasin topinya di kelas? *pak tarno aja buka topi sekarang*


Kenapa ya temen saya yang namanya amalia sekarjati itu Galau banget?

kenapa nama anaknya Izzy Gak jadi Cinta Prasdjo?


kenapa juga si Letysia Searamita tuh pengen banget punya 711?


kenapa juga coba si Aprilpril gak balikan aja ama Ino?


Lha kenapa juga saya hari gini masih jomblo?


kenapa coba Mindy Ramadhina mendadak jadi gak bisa makan yang pedes-pedes?


Itu si Chelsea gak jadi guru musik aja dah? *lah emang guru musik! lha begok. ahhah


Kenapa Yunia pengen banget dikampus ada danau yang bisa maen bebek-bebek-an?


Kenapa juga si Sheila ama Valen beli terompet doraemon dodol yang dijual abang-abang lampu merah?


Lha kenapa saya jadi ngawur gini ya?


Kenapa sih sekarang saya gak istirahat aja?


kenapa ya saya bertanya kenapa?


Emang kenapa coba kalo saya nanya kenapa?


Kenapa mata saya berkunang-kunang?


kenapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa


Bedroom talks




mulai malam ini saya paham dengan inti permasalahan dari segala permasalahan.
Selama ini kita hidup ditengah kekacauan yang sebenarnya kita buat sendiri.
Karena watak dan perilaku dasar kita sendiri.
Baik disadari maupun yang tidak disadari.

Sebuah analogi
Kamar berantakan. Boro-boro mau belajar, deket-deket sama meja belajar udah frustasi duluan. Jangankan mau pake beresin baju dilemari, baju yang masih didalem kantong belanjaan aja masih bececeran ditengah kamar.
Benar-benar sebuah situasi yang gak kondusif untuk ngapa-ngapain kecuali istirahat dan berpikir untuk menyelesaikan segala "kemelut" di esok hari.
Tapi sebenarnya Si pemilik kamar punya kemampuan untuk mengembalikan kamar kembali rapi. Meja belajar kembali nyaman. Isi lemari pakaian kembali ditata indah. Paling hanya butuh 2-3 jam untuk membuat segalanya terlihat "sempurna" seperti kamar di "rumah idaman". Tapi keesokan harinya, si pemilik kamar kembali sembrono meletakan pakaian dan bukunya. Kamar sempurna hanya bertahan dalam jangka waktu yang teramat sangat singkat.

Intinya adalah, si pemilik mungkin punya kemampuan untuk membuat segalanya lebih baik, tapi sifat dan wataknya tidak mendukung "keadaannya" menjadi lebih baik.

Itu juga yang rasanya terjadi di negeri ini.
(duhh, saya gak bermaksud berpolitis disini).
Banyak orang yang punya kemampuan untuk mengubah negeri ini menjadi lebih baik, tapi karena watak dasarnya memang "menghancurkan" atau membuat keadan lebih buruk.

contoh:
Gayus Tambunan. Lulusan Sebuah sekolah tinggi akuntansi paling ternama di Indonesia. Pasti bukan orang dengan standard biasa-biasa aja yang bisa masuk dan lulus dari sekolah ini, dan bukan orang dengan kemampuan "santai" (macam saya) yang bisa dapet ikatan dinas ke Perpajakan? ya kan?
Orang-orang seperti Gayus ini merupakan orang yang memiliki kemampuan untuk mengubah segala sesuatunya "menjadi lebih baik." Dia punya ilmu untuk itu. Dia sudah terkualifikasi hal itu terlihat bahwa dia mampu lulus dari sekolah akuntansi terbaik dan bisa kerja di dinas perpajakan. Tapi, sekali lagi semua itu berawal dari watak masing-masing orangnya. Apakah kita mau memperbaiki yang buruk? apakah kita tipikal orang yang "mau membereskan kamar dan mendisiplinkan diri untuk tidak mengacak-ngacaknya lagi?"

Diluar masalah gayus-gayusan, hal ini juga terjadi dengan hubungan kerja/persahabatan/asmara/dsb. Kita semua terlahir selamat ke muka bumi ini, membuktikan kalau diri kita cukup terkualifikasi untuk menjalani dan "memperbaiki" segalanya menjadi lebih baik. KITA TERLAHIR DENGAN SOLUSI. Tapi pertanyaan, APAKAH KITA MAU MEMPERBAIKINYA? APAKAH KITA MAU MENDISIPLINKAN DIRI KITA?

karena kenyataan sebagaian besar dari kita akan mencari zona nyaman dalam keterpurukannya, bukan memperbaikinya. itulah yang saya pelajari malam ini, ditengah berantakannya kamar saya. :)

Sabtu, 18 Desember 2010

Somewhere over the rainbow

Katakanlah saya labil tapi memang saya sangat suka Glee. Dan saya suka lagu pada episode ini:




Ooooo oooooo oooooo...

Somewhere over the rainbow
Way up high
There's a land that I dreamed of
Once in a lullaby...

Somewhere over the rainbow
Skies are blue
And the dreams that you dare to dream
Really do come true...

Oh, Someday I'll wish upon a star


And wake up where the clouds are
Far behind me...
Where troubles melt like lemon drops
High above the chimney tops
That's where you'll find me...

Oh, somewhere over the rainbow
Bluebirds fly
Birds fly over the rainbow
Why, then, oh, why can't I...?



=============================================
nb.
Waktu saya nulis ini saya lagi sakit pinggang. Dan ini bukan yang pertama kali. Ya Tuhan! Ada yan tau gak ini penyebabnya apaan?

Jumat, 17 Desember 2010

Ngomong-ngomong, bosen banget yaaaa.
Akhir-akhir ini blog saya dipenuhi sama curhatan sampah saya.
Setelah saya baca-baca semuanya. ternyata saya ini tipe yang self center juga, hobinya ngomongin diri sendiri (contohnya kalimat ini).

Yodah yuk kita ngomongin orang lain, ehh gak boleh juga yaa! kata mama dosa ngomongin orang lain.

Yaudah kita ngomongin projek film kelas saya aja ya, yang judulnya
Karena Kita Tidak Kenal

Film ini diangkat sebagai tugas UAS pasca produksi kita (mantep gak tuh!)
Temanya menarik, diangkat dr beberapa cerpen novel Karena Kita Tidak Kenal (tapi 50% modified)
*kalo ada yang mau baca cerita lengkapnya, email saya aja. Cerita modifikasi ini udah ditulis ulang sama penulis (rada ulung dan rada famous) juga kok namanya Amalia Sekarjati (amalisekarjati.wordpress.com) juga sama Lydia Natasha yang juga bakalan jadi penulis keren, eheheh.

beberapa dialognya juga mantap!
Pemainnya oke!
Pasti langsung pada penasaran kan, gimana filmnya?
Tungguin aja lah yaaa!
*masih dalam tahap produksi soalnya -_________-"
ehehe

(Mungkin) Over Possesive

Mama: "Gita, mau beli BB lagi?" Gw:"Gak tau"
Mama: Suka Banget ya sama Handphone itu?"
Gw:"Gak juga"




Saya lagi-lagi termenung dihadapan meja belajar kamar saya. Biasanya kalo saya udah duduk disana pikiran dan imajinasi saya pasti dalam keadaan aktif, loncat kesana dan kemari, hingga biaslah realita.
Masalah Handpone.
Entah kenapa saya tidak merasa sedih, apalah arti sebuah handphone buat saya. memang itu penting dan sangat berguna, tapi kehilangan pada waktu itu membuat saya...kehilangan.

Mungkin bukan karena handphonenya, mungkin bukan karena harga dan segala yang melekat pada benda tersebut.
Mungkin karena memang begitulah saya.
--------------------------------------------------------------------------------------------

Dari kejadian kemalingan waktu itu, saya mulai menyadari satu jenis sifat egois yang saya tengah hadapi, over posesif. Saya baru menyadari bahwa saya bukanlah orang yang sesantai dan seflexibel itu dengan segala hal yang saya anggap sudah menjadi milik saya.

Contoh: saya mungkin akan membiarkan handphone saya berada di tempat-tempat tidak lazim didalam rumah (di tempat sikat gigi, di ujung ranjang, di kolong tempat tidur, di laci DVD) selama handphone itu masih bersama saya dan menemani rutinitas saya, saya tidak menjadi masalah kemanapun benda itu pergi. Tapi mengetahui Benda itu benar-benar hilang (diambil orang), saya justru menjadi sangat kecewa. entah dengan siapa. yang pasti saya tidak ingin memilikinya lagi. Cukuplah benda itu yang kembali ke saya, saya tidak butuh benda yang lebih canggih atau lebih mutakhir dari itu.

Sepertinya itupula yang saya rasakan dengan orang-orang disekitar saya (sahabat, teman, kekasih -mungkin)
Mungkin itu yang membuat Diane menganggap saya orang yang tidak fokus.
Saya sangat mengerti maksud Diane dengan :
"Lo tuh mudah berpindah-pindah (suka sama orang) karena gak pernah fokus dengan seseorang""Lo tuh kalo udah serius sama seseorang, lalu orang tersebut berbuat sedikit aja kesalahan, lo pasti bakal bener-bener ninggalin orang itu".
Sedikit Kesalahan.
Saya tidak sebegitu pendendamnya. Saya hanya merasa sedikit kecewa (yak mungkin sangat terluka dan blablabla). Namun, yang saya butuhkan adalah ketika orang itu berbuat "sedikit kesalahan" adalah kembali kepada saya, sama-sama saling menyadari lalu memperbaiki komunikasi satu sama lain. Saya tidak akan pernah mencari pengganti yang "lebih" dari orang tersebut. Mungkin terkesan (saya sangat mencari dengan bersikap caper dan annoying dengan yang lain) demikian, tapi saya tetap mengharapkan orang itu kembali. Saya lakukan ini karena saya terlalu fokus akan hubungan yang serius dengan orang tersebut. Saya tidak se-plin-plan itu.

"How can i get better one, if i ever had the best?" - Katy Perry

The Comfort Zone
Seperti yang saya gambarkan diawal-awal paragraf "saya justru menjadi sangat kecewa. entah dengan siapa. yang pasti saya tidak ingin memilikinya lagi. Cukuplah benda itu yang kembali ke saya, saya tidak butuh benda yang lebih canggih atau lebih mutakhir dari itu."
Mungkin itu juga yang saya rasakan dengan seseorang. Saya tahu orang itu sudah tidak ada lagi untuk saya, mungkin apa yang saya rasakan bukanlah perasaan cinta, kasih, sayang, dan hal-hal imajinatif lainnya, mungkin hanya karena saya merasa memiliki dia, dan saya nyaman dengan hal itu. yang saya inginkan hanyalah dia kembali hingga saya bisa merasakan kenyamanan (walau imajiner) seperti dahulu. Saya mungkin mau mengenal orang-orang yang lebih tampan, lebih pintar, lebih jelek, lebih lucu, dari orang yang saya tunggu. Tapi comfort zone saya adalah DIA dan saya tidak BUTUH orang yang "lebih-" dari dia. Akan sangat menyenangkan jika dia cukup kembali kepada saya.
Si Penunggu Jodoh
Saya bukan tipe pencari, saya tipe penunggu. Saya perempuan konservatif, gak jelas siapa yang ditunggu, mungkin saya cuman nunggu waktu yang tepat, hingga Tuhan mempertemukan dengan jodoh saya melalui takdirNya. Saya hanya ingin menunggu, sudah terlalu bosan mencari, Saya ingin ditemukan!

NB: Soal Handphone. itu cuman analogi, saya pasti ganti BB lagi. Tapi gak tau kapan. Masih berasa aja malesnya, kayak "idih, inih hape lagi!"! :(

Selasa, 14 Desember 2010

Another word meant to be learnt

"Nobody knew what skills we'd need when we started." -Ralph Guggenheim, Producer.

-from the book: "TOY STORY" The Art and Making of the Animated Film by John Lasseter and Steve Daly.

Another day to learn

Makin hari perpustakaan UMN makin nyaman deh buat orang-orang yang (makin) menghindari kumpulan kegiatan sosial kampus (yaaahhh..orang-orang yang semacam saya lah)

Walaupun masih ada aja kurangnya (yaaahhh, manusiawi bgt lah ni tempat, gak akan pernah jadi sempurna. Apalagi desainnya aja udah keliatan banget berniat nyontek toko buku universitas tetangga). Komputernya yang gak all access, jendelanya yang besar membuat tempat ini lebih panas dari ruangan parkir sekalipun (ahaha, gak lah yaaa lebaayyy) ini iya, soalnya kalo matahari diluar lagi senewen, suhu tempat ini juga ikutan ikutan gak asik (tersinggungan kali yak kayak gw! ahaha). Tapi pagi ini suhu ruangannya asik kok, matahari juga gak keliatan, malah rintik ujan yang nongol. ehe

Tumbenan banget gak sih saya pagi-pagi udah diperpus terus nulis blog pulak.
Bukan ini bukan karena saya rajin atau mau sok-sok pintar.
Ini karena, pagi ini saya ada kelas jam 9 tapi udah nyampe kampus jam 8 pagi.
Mau kekelas udah pasti belum ada orang, mau bbm-an ngajak yang lain kesini tapi bb aja gak punya, yaudah saya nongkrong disini aja.
Cerita ngalor ngidul gak jelas aja kali ya, biar keliatan ni blog gak pasif-pasif amat (aahahahah).

ohh ya, sebelum ni komputer nyala (sumpah dah lama banget nyalanya) saya liat-liat/ nyari-nyari buku yang menarik buat jadi bahan tulisan saya kali ini (biar gak kosong-kosong amat isinya, ehe, kan tulisan gak mesti mencerminkan isi otak si penulis. ehe)

Saya kelilingin rak buku ampe tujuh kali (udah kayak tawaf aja) dan saya tertarik oleh sebuah buku "TOY STORY" The Art and Making of the Animated Film by John Lasseter (director of Toy Story) and Steve Daly. Saya tertarik sama buku ini soalnya gambar covernya kayak 3 dimensi gitu, danjuga emang saya ngefans banget sih sama toy story.

Di buku yang luasnya 60x30 cm ini (kayaknya, pokoknya gede bgt deh!) berisi yaaaa soal proses pembuatan film animasi gitu deh! Tapi dikata pengantarnya ada kata-kata yang saya pribadi suka:

"i have found that part of my job is to educate, inform, and inspire the people working on the film, but more often than not, I am the one who is informed, educated, and inspired by everybody else's work"

kita kadang suka ngerasa "paling-" saat kita udah berada disuatu posisi yang memimpin, paling boleh ngatur karena udah paling tahu. Padahal mungkin kita adalah orang yang paling butuh bantuan untuk sekedar melakukan hal yang paling sepele.

Saya sebenarnya mau ngerujuk ke pemerintahan kita saat ini. Presiden kita yang tercinta ngerasa boleh ngatur-ngatur adat luhur yang ada di daerah istimewa jogja, karena ngerasa dirinya paling berwenang untuk melakukan hal itu (walaupun memang benar adanya). Tapi sekarang coba deh ya kita kembalikan memori sejarah kita ke beberapa puluh tahun kebelakang, saat negara kita masih dijajah kolonial. Jogja merupakan satu-satunya daerah yang tidak dijajah oleh Belanda, justru Belanda banyak bekerjasama dengan kesultanan jogja, memberikan pendidikan ke Jogja (kalo kalian nonton sang pencerah pasti tau deh asal mula Budi Oetomo),dsb. Makanya mereka disebut istimewa. Waktu terjadi penyerangan oleh Belanda ke Indonesia, dan Republik Indonesia menjadi Serikat, dan ibukota Indonesia pindah ke jogja juga dengan alasan Belanda tidak akan menyerang jogja.

Nah, memang segala keistimewaan jogja itu berlaku pada masa lampau. Tapi mungkinkah segala keistimewaan itu mau begitu saja dilepaskan begitu saja hanya karena negara kita tidak menganut sistem monarki. Mungkin sebagai negara tidak, tapi jika daerah-daerah didalamnya ada yang menganut sistem itu (dan rakyatnya sejahtera dengannya) apa salahnya kan?

Itu dia yang mungkin agak dilupakan oleh Presiden kita tercinta, beliau merasa dirinyalah yang harusnya "to inform, inspire, educate" tanpa diasadari kalau dirinyalah yang sebenarnya harus "informed, inspired, and educated" dari orang-orang disekelilingnya.

waaaaahhh! kenapa tulisan saya jadi kolom tentang Jogja begini yaaa?
yaudahlah gak papa, lumayan buat tugas pak James.

Sekarang udah jam 8.49, perpus juga udah mulai rame. 9sebelah saya aja ada izzul yang asik mainan bb*sirik)
Yaudah deh saya siap-siap mau kekelas dulu.
Matakuliah ini saya gak boleh banget terlambat, soalnya kaloo telat hukumannya harus nyanyi depan kelas.
Merendahkan martabat banget gak sihhh?
ehe
yasudahdeh sekian dulu

makasih banyak yaa, yang udah mau baca ampe kalimat ini kelar, God bless you! ehe.

Sabtu, 11 Desember 2010

new member, new activity


Yeeeee, saya baru saja beli gitar. Saya gak tahu kalo saya bakalan se-excited ini punya gitar. (saya kan udah bilang saya tuh lagi dalam area buta, gak tahu apa yang sama mau!).


Jadi gini lho ceritanya!


adik saya yang ganteng itutuhh, kan baru aja didaftarin les drum di tempat les musik dekat rumah. (namanya fania musik BSD)

Nah, maka, tadi tuh tencananya ke gunung agung BSD Plaza (mall tertua di BSD, se-usia sayalah kira-kira) buat beli stik drumnya.

Sembari adik saya beli stik drum, saya liat-liat gitar sama ayah saya.

Ayah saya naksir sebuah gitar, saya sok ikut-ikutan tertarik, mama saya tapi gak suka.

"Ih, mama gak suka ah gitarnya kayak gitu! kalo mau beli gitar sekalian yang bagus aja deh. nihh, kayak yang ini nih" sambil memegang dan sok-sok memetik senar sebuah gitar akustik.

Saya cuman bisa "zzzzzzz" doank, soalnya saya kan baru-mau-tertarik-akan belajar gitar, masak langsung beli yang akustik sih.

Mama saya tuh kalo udah bilang gak suka, gak pengen, itu artinya selesai cerita. Gak ada lagi bersambung ke season 6 macam cinta fitri.

Tapi saya emang agaknya pengen juga beli gitar dan belajar main gitar, saya sih gak tahu apakah halal hukumnya seorang sotoy berotak kosong macam saya belajar gitar langsung pake gitar akustik? rasanya enggak sih! Tapi tadi itu saya lagi males banget berdebat kosong sama mama saya tapi juga pengen ngejelasin ke mama "kalo gitar akustik itu bagus tapi saya belum bisa maininnya". Jadi untuk menghindari perbincangan lama dan gak bermanfaat saya panggil aja mas-mas nya..

"Mas.." saya manggil.

"iyaa" mas menjawab sambil menyibakkan ramutnya (eh tapi dia gak punya rambut deh kayaknya)

"saya kan baru mau belajar gitar, bagusnya pake gitar yang mana ya?"

"oh yang ini aja mba!" ujar mas-masnya sambil mengangkat sebuah gitar classic yamaha, seraya Raja Arthur mengangkat pedang excalibur dari batu (ini lebay bgt dah!).

Dah! masalah kelar, gitar classic for dummies pun di beli.
eheheh.

tapi yang sebenarnya mau saya ceritakan pada malam ini bukanlah soal pembelian gitar ini.
masalah sebenarnya adalah preferensi saya terhadap sesuatu sifatnya sangat fluktuatif.

Maksudnya adalah seperti, Malam ini saya bahagia banget punya gitar, bahkan saya kasih nama marlyn. Saya beli buku belajar gitar otodidak. Didalam hati semangat dan niat berkobar-kobar.
Sayangnya, saya tahu semangat ini hanya terjadi dalam waktu yang singkat.
Kenapa saya bisa tahu?
karena buku-buku ini adalah saksinya





  1. ada buku TOEFL untuk kalangan kuliah dan SMA. Saya beli waktu libur panjang semester 2. Saya beli karena saya liburan gak ngapa2in, mama saya nyuruh saya les bahasa inggris, saya ogah mending beli buku TOEFL saya belajar dirumah. Waktu beli saya semangat banget. Yakin kelar liburan pengetahuan dan tata bahasa inggris lebih terlihat cerdas. Namun kenyataannya, selesai dibeli saya buka bukunya. Saya takjub sama covernya yang bagus. Saya coba taro di rak buku. Ya Tuhan, indahnya buku itu kalau dipajang disana. Maka, disaat itulah saya gak pernah berfikir untuk memindahkannya. Terlalu cantik untuk di baca.


  2. Buku "Mudah melakukan percakapan bahasa Perancis sehari-hari" pengarangnya orang Perancis. Buku ini juga saya beli waktu saya lagi liburan. Lagi-lagi ibu saya nyuruh saya les bahasa asing selain bahasa inggris. Beliau ampe nanya-nanya, "kamu suka bahasa apa? nanti kita sama-sama cari tempat lesnya". Saya tahu saya gak tertarik. Dan lagi-lagi percakapan kosong yang panjang terjadi antara ibu dan anak. Si anak tidak menang begitupula ibunya. Jalan tengahnya sebuah buku lagi dibeli untuk menambah wawasan saya lengkap dengan CD nya. Selesai liburan ibu dan saya sendiri berharap bisa langsung ngobrol sama bule prancis. Tapi nyatanya, nonsense. Tapi setidaknya nasibnya masih lebih baik daripada si buku TOEFL. CD si buku perancis masih sempat saya buka di leptop, saya kopi ke hardisk, saya dengerin di MP3. Satu sampai dua jam saya masih menikmati kebingungan saya meniru bule sangau ini, tapi 3 jam kemudian saya lebih milih dengerin keti peri yang ngebet bgt liat "peacock" di playlist mp3.


  3. Buku manipulasi foto, waaaahhh buku jelas yang pake nawaytu (bahasa indonesia: niat) waktu belinya. Saya waktu SMA emang hobi banget ngoprek fotoshop, foto2 frenster saya sengaja saya ubah jadi gloomy labil najis bgt deh biar dibilang EMO (Fak abis!) (untung masa-masa frenster ibu bapak saya gak ikutan bikin juga, kalo enggak mereka pasti udah nganggep saya pengikut setan). Nah, 2 tahun berlalu, saya rindu ngedit ala ALAY SMA, soalnya udah banyak yang lupa. Maka saya beli lah buku ini. Ahhh, sayangnya, buku ini cuman ngajarin beberapa trik, sebagian udah saya ketahui dari kelas arbain rambey. Bisa dibilang saya gak baca buku ini lagi karena saya lebih pintar dari buku ini, ahahahahaha (sumpah bangga banget loh!)


  4. Nah, yang paling ujung itulah buku panduan saya mempelajari gitar. Isinya lagu-lagu Indonesia yang enggak saya kenal. Tapi yang saya suka dari buku ini, selain kort nya di gambar pake skema, di buku ini juga ada foto deskripsi posisi tangan. Bener-bener buku panduan gitar for dummies bgt deh! nahh, umur si buku ini saya gak tahu ampe berapa lama. Akankah dia menjadi buku non-formal pertama saya yang saya serap ilmunya hingga semaksimal mungkin? atau akankah dia menyesatkan saya ditengah kebingungan? saya masih belum bisa prediksi itu. Semua itu tergantung mood saya yang labilnya naudzubilah daaaaahh!


Yang pasti selain kehadiran barang baru ini, memaksa saya meluangkan waktu untuk sekedar gonjrang gonjreng kisan kunci A-D-G-C yang saya sendiri belum tahu lagu apa itu (soalnya bisanya itu doank!)

Kayak kehadiran kamera SLR 450D (namanya felix) dalam hidup saya, dia langsung menjebak saya kepada dunia fotografi yang abstrak (gak semudah esekusinya lho teman ;)) saya jadi terjebak di GFJA juga gara-gara punya kamera ini. Dan anehnya saya seneng bgt!

Ahh, semoga begitupula dengan nona Marlyn ini, semoga kehadirannya membuat saya terjebak kedalam aktifitas yang menyenangkan pula :)

Blindspot = Fear


Blind Spot atau titik buta adalah sebuah area buta didalam mata. Area ini tidak ada sel-sel indera yang dapat memberi infrmasi mengenai cahaya penglihatan pada otak. Intinya Blidspot adalah area "buta" yang terletak didalam organ untuk "melihat".


Mungkin itu juga yang lagi saya alami dengan diri saya sendiri. Saya sedang berada tepat ditengah Blindspot hidup saya. Saya merasa tidak mengenal diri saya, saya mendadak tidak tahu mau apa, tiap sel dalam hidup saya (teman, keluarga, dsb) mendadak tidak memberikan saya "rangsangan" apapun untuk saya inderakan, untuk saya rasakan.


Mungkin ini semua karena trauma yang saya alami. Trauma dengan kejadian di hari rabu lalu.


Rumah saya kemalingan. Barang yang diambil gak seberapa, tapi melihat apa yang dilakukan maling itu terhadap rumah saya jelas membuat saya trauma. KENAPA BISA SAYA SELENGAH ITU!

Pintu tralis besi yang dirobek bagian slotnya, sebuah tali menggantung dari genteng hingga lantai 2, kunci pintu rumah saya yang juga dibawa kabur. YA ALLAH, KENAPA SAYA SELENGAH ITU!

Polisi datang kerumah saya, melihat keadaan rumah saya. Mereka bilang, "kalau pelakunya bukan dari orang dalam, maka rumah ibu sebenarnya sudah diawasi dari lama oleh maling ini."

INALILAHI! KENAPA SAYA BISA TIDAK SE PEKA ITU. Kenapa saya bisa sebebal itu untuk merasakan "perhatian" dari MALING.


Semua pintu dirumah diganti semua, setiap kamar wajib dikunci setiap malam, (oh ya saya kehilangan blekberi saya dimalam naas itu), mungkin bisa dibilang lebay atau apalah, tapi ya sampai hari ini saya masih trauma akan kejadian malam itu. Mendengar derit pintu saya dibuka, melihat pintu kamar saya masih bergerak, mendengar derap langkah berlari di tangga rumah, saya masih takut. Saya takut dengan kelengahan saya sendiri. Saya takut dengan ketidakpekaan saya. Saya takut kehilangan lebih banyak hal dalam hidup saya karena ketidakpekaan saya. Saya takut.


entah pada bagian mananya dalam kejadian diatas yang membuat saya menjadi "buta". Karena ketakutan sayakah? karena traumanya kah? yang pasti semua itu bersemayam dibenak saya. Entah ketakutan yang membuat saya buta keadaan, atau kebutaan saya yang menyebabkan ketakutan.


Yang pasti saya "buta".

Saya tidak tahu apa-apa (atau memilih tidak ingin mengetahui apa-apa).

Saya sedang mengasing dari diri saya sendiri.

Saya mencoba bersembunyi dari kenyataan yang menakutkan saya.

Bermain didunia imagi saya, bersenang-senang disana, lalu tehisap jauh kedalamnya, terperangkap selamanya (semoga).

Dan kini, saya berada didaerah buta dalam hidup saya.



Haduuuhh, bahkan saya tidak tahu apa yang saya inginkan.

Apa yang bisa membuat saya kembali bersemangat dan bergairah dalam menjalani segalanya.

Saya tahu, saya bukan sedang berada di titik paling nadirnya saya, saya tidak lemah, saya tidak lelah, saya tidak kalah, saya bukan pasrah, namun lebih parah, saya tidak merasakan apapun. Saya tidak menginginkan apapun.


Mungkin expektasi yang membutakan saya.

Perencanaan dan pakem-pakem dalam hidup saya yang kini membuang diri saya ke area ini.

Mungkin...




mungkin saya hanya lelah, terlalu banyak yang harus dipikirkan tapi terlalu malas untuk berpikir sehingga memilih untuk tidak berpikir.

Kamis, 09 Desember 2010

My first fiction story

Teman, saya punya sebuah kisah.
Tentang persahabatan.
Agak sedikit membosankan sih.
Tapi, setidaknya saya sudah mencoba. eheheh.


Pada suatu hari, adak 3 orang yang sudah bersahabat sedari dulu, sudah mengenal kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

si Bulan sangat obsesif, senang bergaul, waktu tidak pernah eksis dalam hidupnya (pagi-siang ahh persetan semuanya sama saja), selalu ingin TAMPIL terbaik.

ada lagi si Awan yang waktunya sangat terikat oleh KEHIDUPANNYA, kegiatan yang sudah dia geluti semenjak dia duduk di kelas 2 SMP, kegiatan yang membiayai kuliahnya, kegiatan yang membuat Awan dan Bulan menjadi partner yang baik dalam sebuah Band.

Satu lagi namanya si Bintang wataknya keras, pendiriannya kuat, masalah waktu ayah dan pacarlah yang mengaturnya, tidak suka bergaul dengan orang banyak, suka klasik, hobi makan makanan enak.

dan semua hal itu sudah diKETAHUI (belum tentu dimengerti) oleh mereka.

Sudah hampir 3 tahun mereka bersahabat.
Pergi bersama, bersenang-senang bersama, bercanda bersama, saling membuka rahasia, saling menjelekkan orang lain, ahhh... Indahnya Moment itu.
Sudah 3 Tahun mereka bersama.
Saling mengisi dan satu sama lain, saling mendukung satu sama lain.

Tapi apalah daya, waktu selalu menggerus kualitas persahabatan mereka.

Bulan selalu punya teman dekat baru tiap semesternya, dan tiap semesternya selalu berakhir, dan kembali ke Bintang dan Awan. Bintang dan Awan tidak pernah masalah dengan hal itu.

Berbeda dengan Bulan, Awan sangat dewasa, selain usianya lebih tua, mengajar (kegiatan yang sudah ditekuninya dari dia duduk kelas 2 SMP) membuat dia lebih dewasa dari kedua temannya. Mungkin tidak menjadikannya lebih bijak, atau lebih cerdas, tapi cukup pintar dalam mengolah emosinya.

Sedangkan Bintang, tidak ada yang lebih bisa menggambarkan dirinya selain calon ibu rumah tangga. Mungkin dia terkesan paling tidak mau repot diantara keduanya. Paling tidak punya kegiatan diantara kedua sahabatnya, tapi Bintang adalah tempat curhat terbaik didunia. Kalau dia sudah emosi, seluruh dunia adalah salah kecuali dirinya, ahahaah sungguh gadis yang sangat unik dan menarik, selalu bisa mewarnai hari kalau nongkrong bareng dengannya.

Sayangnya, sekali lagi, mereka mungkin bereteman, TERLIHAT SEPERTI BERSAHABAT BAIK. TAPI MEREKA TIDAK SALING MENGERTI.

Bulan yang sangat mudah mendapatkan teman baru, bisa dengan sangat gampang MENYEPELEKAN Awan yang sangat susah bekerja tim. MENYINDIR Awan dibalik punggungnya. Padahal, Bulan tahu betapa sibuknya Awan, betapa sulitnya Awan untuk berkompromi dengan waktu yang selama ini MEMBERINYA UANG AGAR TETAP BISA MEMBIAYAINYA KULIAH.
Bulan tahu itu, tapi Bulan tidak mengerti itu!
Yang bulan tahu, saat bekerja tim, Bulan merasakan kelelahan (sehabis mengerjakan projek kelompok) dan TIDAK SUKA KALAU ADA ANGGOTA KELOMPOK YANG TIDAK SELELAH DIA.

DIA MERAGUKAN ANGGOTA LAIN SAMA CEMASNYA -DENGAN DIRINYA DAN TEMAN-TEMAN DEKATNYA -MENGENAI TUGAS KELOMPOK YANG AKAN DIKUMPULKAN AKHIR SEMESTER NANTI.

DIA MERAGUKAN, KARENA BAIK AWAN DAN BINTANG TIDAK SELELAH DIRINYA DAN TEMAN-TEMAN DEKATNYA SAAT ITU.

Bulan kesal, Bulan marah, dia dan teman-temannya Banting tulang untuk projek itu.
Mereka kesal kenapa hanya mereka yang bisa begadang dirumah teman dekatnya untuk menyelesaikan segala tetek bengek projek itu.
BULAN KESAL, KENAPA SAHABATNYA JUSTRU TIDAK BISA SEFLEKSIBEL DIRINYA.

BULAN MARAH KENAPA HANYA DIRINYA YANG BISA BERKOMPROMI DENGAN WAKTU.

BULAN BENCI KENAPA HANYA DIA DAN TEMAN DEKATNYA YANG SEKARANG YANG BISA BERKORBAN WAKTU.

BULAN MARAH KENAPA ORANG-ORANG YANG MEMBUATNYA KESAL TIDAK SAMA SEPERTI DIRINYA.

KENAPA TEMAN-TEMANNYA BISA LEBIH MENGUTAMAKAN KEHIDUPANNYA KETIMBANG PROJEKNYA.

BULAN MERAGUKAN SAHABATNYA.

BULAN MARAH!

BULAN KECEWA!

BULAN MENGUMPAT TENTANG SAHABATNYA YANG TELAH MEMBUATNYA KESAL ITU - DIBALIK PUNGGUNG SAHABATNYA SENDIRI- DENGAN TEMAN-TEMAN DEKATNYA SEKARANG.

Awan tahu, kalau dirinya sering disindir oleh Bulan.
Dia sadar kalau dirinya selalu tidak bisa hadir tiap dia dibutuhkan dalam projek ini.
DIA TERIKAT OLEH JADWAL DAN WAKTU.
DIA TERIKAT OLEH WAKTU YANG MEMBIAYAI KULIAHNYA.
Awan sedih.
Awan juga merasa tidak enak dengan Bulan.
Awan menerima semua kekecewaan Bulan dan teman-teman.

Begitu juga Bintang.
Mungkin kesibukan tidak mengekangnya.
Tapi itulah sifat Bintang.
Mungkin dia tidak terlahir untuk menjadi manusia serba bisa. Serba flexible.
Sudah menjadi sifatnya untuk sulit bergaul dengan orang baru, dengan orang banyak.
Dalam projek itu, Bulan sebisa mungkin memeberikan pendapat, tapi suaranya selalu tenggelam oleh riuh semangat teman-teman dekat Bulan yang baru.
Bintang tidak merasa dirinya tidak didengarkan.
Berpura-pura setuju dengan pendapat orang lain bukanlah keahliannya.
Bintang pun putus asa dalam projek ini.
Disuruh hanya manut-manut dengan apa yang sudah disepakati, bukanlah keahliannya, setidaknya dia tidak terlahir untuk itu.
Dia lebih memilih menangani apa yang bisa leluasa dia kendalikan, ketimbang mengikut arus yang tidak dia inginkan.
SETIDAKNYA DIA TIDAK TERLAHIR UNTUK ITU.


Seharusnya Bulan tahu itu, dan seharusnya Bulan mengerti.
Tapi projek ini projek sangat penting.
Semua orang yang bulan kenal sama repotnya dengan dirinya.
Bisa-bisanya, 2 sahabatnya itu tidak "se-hectic" dirinya.
Bulan kecewa.
Awan dan Bintang MEMAHAMINYA.
MEREKA MENERIMA KECEWAAN BULAN.

akhir kisah.

Projek selesai.

Nilai Bulan dan teman-temannya terbaik SATU UNIVERSITAS.

Bulan bahagia.

Awan dan Bintang juga bahagia melihat temannya bahagia.

Bulan tidak pernah menyadari itu.
Yang bulan tahu, mereka tidak lelah drinya.
Mereka tidak selelah Dirinya dan teman-teman dekatnya.
Bulan merasa tidak satu paham dengan 2 orang yang pernah menjadi sahabatnya itu.
Bulan pun merencakan berbagai macam perjalanan dengan teman dekatnya diliburan akhir semester.
ANEH.
Kenapa orang ini? apakah dia melucu? yang benar saja, itu jauh dari lucu!
Dan orang ini, Ya Tuhan, tolong cabutkan pita suara dari kerongkongannya. Ada apa dengan dia, suaranya sangat mengganggu.
Bulan rindu cerita horor dari Bintang. Hanya dia setidaknya yang bisa menceritakan cerita Hantu hanya dengan memainkan rambutnya.
Dan, Oh Awan, Ya Tuhan, bermain gitar berdua, hanya bisa dilakukan oleh Bulan dan Awan.
Bulan kembali kepada Awand an Bintang.
Mereka kembali merencanakan liburan paling gila dan paling seru.
Mereka bersenang-senang.
Walaupun Awan pernah sangat sedih dengan apa yang dilakukan oleh Bulan.
Bintang kembali lagi dengan cerita horornya.
Mereka sangat gembira.
Walaupun Bulan pernah sangat kecewa dengannya.
Tapi, yang benar saja Bulan, Bintang, Awan, nama-nama itu, Tuhan saja menciptakan semuanya satu paket dengan malam. Tidaklah bulan terlihat indah jika dia dekat dengan matahari. Awan tipis selalu membuat pesona bulan Luar biasa indah di malam yang bertabur bintang.

*Pesan moral yang ingin saya coba sampaikan dari kisah fiktif ini adalahtidak ada mantan teman, bekas teman. Se-BEDA apapun kita, sekecewa apapun Anda dengan teman Anda,dan sesedih apapun teman Anda dengan Anda. Selalu terbentang jalan untuk kembali melakukan hal-hal gila bersama. Teman sejati adalah rumah untuk kita.
Semoga apa yang Anda lakukan hari ini bukanlah proses penghancuran rumah tersebut (tapi kalau memang iya, juga tidak apa-aapa, kita semua punya hak untuk bersahat dengan siapa)
Bersyukurlah, mengertilah, pahamilah, teman selalu ada untuk Anda.

:)

Rabu, 08 Desember 2010

definition of FUCK

kadang gak bisa nulis karena gak ada yang bisa ditulis

sekarang, terlalu banyak yang pengen bgt ditulis, sampe gak pengen nulis


FUCK IT ALL (THE PAIN, HEARTHLESS PEOPLE, SHORT MEMORIES, ANGER, MYSELF!!!!!)










another shit happen

AND I CAN HELP MYSELF
SOMEONE PLEASE RESCUE ME!