Minggu, 21 Maret 2010

it's sunday!

and its bad :'(


bdw, there is cute video from someone who named Oren Lavie :) and i love it!

Sabtu, 20 Maret 2010

saturday disease

Inilah yang selalu saya alami pada hari Sabtu. WEEKEND. sejenak, saya menikmati "ketidakadaan" rutinitas yang biasa saya lakukan. Tapi, setelah itu,saya mengalami kebosanan tingkat tinggi (tinggi sekali). Seperti kebanyakan single lady lainnya diluar sana (yeahh single!) hari sabut berjalan sangat...LAMBAT!

So, intinya saya, mengalami apa yang disebut "DON'T KNOW WHAT TO DO" disease. Penyakit ini disebabkan oleh kebosanan yang amat sangat, tapi tidak tahu mau melakukan apa untuk membuat kebosananya tidak berlanjut. Sebenarnya ada beberapa opsi yang bisa saya lakukan (tapi tentu saja saya memilih untuk tidak melakukan, haha

1. NGERJAIN TUGAS!! (ATAU BELAJAR)


Mengingat banyak tugas kuliah yang sudah menumpuk seperti tugas Jurnalistik Televisi yang membuat berita televisi belum semuanya selesai, bikin naskah televisi juga belum, tugas foto jurnalistik yang disuruh memotret Potrait juga belum, dan sebgainya. Saya tahu itu banyak, saya tahu itu berat, dan saya tidak peduli, hari Sabtu dan Minggu adalah hari yang skral untuk tidak melakukan apapun yang berhubungan dengan KULIAH!! Makanya tidak saya lakukan.

2. OLAHRAGA, DIET, Atau apapun yang bisa membuat tubuh saya (setidaknya mendekati) seperti mereka



sudah sedari dulu saya ingin lebih kurus dari yang sekarang. Berbagai cara (tentu saja cara yang tidak mengharuskan saya berolah raga dan berdiet) sudah saya lakukan. Misalnya, mengurangi makan, memakai behel (motivasi saya memakai behel yang utama adalah supaya bisa kurus, ternyata enggak juga!), minum yang banyak dari pada makan! dan hasilnya nihil. Padahal saya sangat mendambakannya (pret!). Saya berjanji saya akan bangun pagi dan berolah raga. Tapi, sepertinya bangun pagi di Hari Sabtu lalu berolah raga itu seperti Jodoh dan Mati, semuanya akan terjadi sekehendak Tuhan, karena takdir, saya tidak punya kuasa akan segala kejadiannya (ALASAN! HUH!). Maka, jelaslah, kegiatan mustahil itu tidak saya lakukan :(
3. BERESIN KAMAR
yaaahh, kegiatan yang hampir sama mustahilnya dengan bangun pagi dan berolah raga.. bayangkan jika kamar Anda seperti ini..

lantai Anda seperti ini..

meja belajar Anda seperti ini...

Nah, melihat kamar saya yang sama sekali tidak terlihat "manusiawi" maka saya berinisiatif membereskannya. Tapi, ditengah-tengah pemberesan kamar, saya menemukan aktivitas lain yang lumayan menyenangkan, yaitu... MIX N MATCH baju-baju saya. haah, dan beginilah hasilnya


hhehe
agak narsis sihh
tapi lumayan juga untuk membunuh waktu yang ada
dan, sebenarnya masih pengen banyak lagi yang saya mix n match, tapi batere kamera saya keburu abis. ya sudahh, kapan2 lagi deh, lumayan asik juga. mem-looklet-kan diri sendiri, hehehe
yaaahhh, sekian dulu lah! semoga sabtu Anda lebih menyenangkan daripada saya. hehehe :)




Minggu, 14 Maret 2010

my new love so monogram

Me, Myself And I

Sebelumnya ini merupakan tulisan yang bertujuan untuk kepentingan tugas Komunikasi Antar Budaya. Tapi entah kenapa sepertinya cocok untuk nongol di Blog saya yang kacrut ini. yaaa..untuk lebih mengenal siapa sipemelik bloggoblog ini. hehe


AKU DAN BUDAYAKU

Komunikasi Antar Budaya mengantarkan kita kepada suatu perkenalan diri kita dengan budaya kita. Tidak hanya itu, budaya juga mengajak kita mengenal lebih dalam siapakah diri kita. Karena dengan mengetahuinya, kita akan memahami sifat-sifat alamiah dan sifat-sifat ang mungkin diturunkan dari budaya kita. Berikut adalah pemaparan budaya yang selama ini menempel pada diri saya.

Pertama-tama saya akan memperkenalkan diri saya. Nama Saya GitaAdinda. Anak Pertama dari 2 bersaudara. Saya mempunyai seorang adik laki-laki yang bernama Hanifan Awanda. Saya dan adik saya berbeda usia 6 tahun.

Saya lahir sebagai Muslim. Karena orang tua saya Muslim dan saya sudah dididik di instansi pendidikan Muslim dari TK hingga SMP (cukup lama untuk membuat saya mengenal dan yakin dengan agama yang saya anut). Pada waktu saya SMA, saya ingin bersekolah di sekolah Negeri, maka waktu SMA saya, saya habiskan di SMA Negeri 2 Tangerang. Entah karena otak saya hanya mampu sampai SMA saja di Negeri, atau memang secara alamiah saya memang tertakdir menjadi “bocah swasta”, saya tidak mampu menembus PTN yang pada saat itu sangat saya impikan (FISIP UI, Ilmu Komunikasi UI). Tapi, untungnya kegagalan saya masuk PTN membawa saya ke UMN ( merupakan satu-satunya Universitas Swasta yang saya ikuti tes pendaftarannya, karena sangking yakinnya masuk PTN).

Patut saya akui, semenjak masuk kedunia perkuliahan membaca buku adalah kegiatan favorite saya setelah browsing internet dan menonton televisi. Jangan, salah paham dulu, saya bukanlah heavy viewer seperti yang dipaparakan oleh George Gebner dalam Cutivation Theory yang memiliki waktu menonton lebih dari 4 jam sehari. Saya termasuk orang yang memilah-milah acara televisi yang saya tonton. Acara favorite saya tentu saja berita, berita current issue dan berita-berita politik apalagi. Dan juga acara televisi yang mengangkat sisi kemanusiaan dari sebuah kejadian seperti Oprah Show, Kick Andy, dan Mata Najwa juga menjadi acara favorite saya. Yah, tidak mau munafik saya juga penggemar acara televisi, Opera Van java, heheh.

Berbeda halnya dengan membaca buku, saya adalah pembaca segala jenis macam buku bacaan. Dari novel karangan Raditya Dika (yang ringan, lucu, dan nyeleneh) sampai Paulo Coelho (yang berat, romantic, dan realistis). Banyak novel yang saya baca, beberapa saya suka, dan selebihnya saya lupa (ini serius). Pelupa sudah menjadi penyakit saya dari dulu. Dan, tidak jarang ini mengundang orang-orang disekitar saya me-labelling saya dengan istilah lemot, bahkan yang lebih sadisnya lagi Kopong. Tapi, sebenarnya itu tidak menyinggung hati saya, malah saya lebih concern untuk memperbaiki kelemahan saya ini. Beberapa teman saya bahkan pernah ada yang mengkhawatirkan ke-pikunan saya sebagai tanda awal Alzheimer, tapi ada yang bilang juga kalau saya hanya kurang berkonsentrasi. Apapun itu, saya setiap harinya selalu berusaha untuk lebih baik lagi.

Oh ya, saya juga suka menggambar, tidak di buku gambar atau dikanvas, tapi di kulit tangan (mengapa harus tangan? karena agak susah untuk menulis di kulit kaki apalagi dikulit ketiak, heheheh).Dan anehnya, gambar saya itu hanya bagus kalau digambar di tangan, mendadak jadi tidak bagus kalau saya gambar di kertas. Apakah ini artinya saya berbakat menjadi tattoo artist? tapi tattoo itukan haram di agama saya! Ya Allah mengapa Engkau memberikan saya bakat yang diharamkan. Kalau saya merasa bosan sedikit saya langsung melukis tangan saya dengan gambar-gambaran saya. Maka dari itu, tingkat kebosanan sebuah kuliah bisa dilihat dari seberapa banyak gambar yang tergambar ditangan saya. Alhamdulilah selama dikuliah Bapak, tangan saya selalu bersih, tanpa noda gambar-gambar absurd.



Begitulah kira-kira isinya. ehhehe