Selasa, 26 Juni 2012

Lewat Djam Malam

Semalam saya sama teman-teman saya akhirnya nonton film lawas karya Oesmar Ismail yang berjudul, "Lewat Djam Malam". Film keluaran tahun 1955 yang sudah susah payah direstorasi harus sesegera mungkin dinikmati donk. 
Saya sama 6 teman saya lainnya nonton di Blitzmegaplex teraskota jam 9.40. Nuansa Lewat Djam Malamnya benar-benar terasa banget. ahahah. Pilihan waktu nonton tersebut bukan atas dasar kesengajaan apalagi gegayaan, semua itu lantaran minimnya jam tayang film ini. Untuk di Blitzmegaplex sendiri aja hanya ada di Blitz GI dan blitz Teraskota BSD. Pilihan jam tayangnya lebih menyedihkan lagi yaitu, jam 12.30 dan jam 9.40.
Entah karena emang kita nontonnya hari Senin malam atau karena memang film ini kurang banget promosinya, malam itu penonton yang juga menyaksikan bareng kita tuh cuman 3 orang. Jadi total ada 9 penonton di Studio 7 Blitzmegaplex malam itu. Lumayan sedikit sih, bahkan sedikit banget menurut saya, sepanjang sejarah saya nonton film baru kali itu saya nonton dengan jumlah penonton yang sesedikit itu.
Tapi justru dengan sedikitnya penonton gak bikin menghilangkan keria-an kita nonton film ini. Mungkin akibat sudah berbulan-bulan lamanya kita gak ngobrol bareng, atau memang segitu butuhnya "a break" dari tumpukan analisis dan teori yang 6 juli ini bakal dikumpulin, yang pasti, Film yang menurut saya sebenernya "biasa aja" bisa jadi "menghibur banget buat kita".
Sepinya penonton membuat kita bebas ngomentarin segala hal yang terjadi di film. Dari mulai bahasa yang uar biasa jadulnya
"Studen? Apa bagusnya jadi Studen seperti kau? Kerja kejar buntut kebaya wanita saja"
"Sudah habis kita digasak oleh orang asing itu"
"Pahit!"
"Semua belagak jadi kawan selama keadaan masih aman"
dan sebagainya (ya kira-kira gitulah, berdasarkan apa yang saya ingat)
Semua percakapan dengan gaya lawas yang sebenernya gak lucu itu jadi sangat menghibur buat kita, ditambah lagi saat film masuk pada bagian Laila dan Puja yang benar-benar ice breaker. "Pak Is mau ya belikan saya ini?". "Setengah".

Laila sang Prostitute yang fenomenal dengan quotesnya "Laki-laki kalau sudah keluar rumah siapa yang tahu dia akan kembali"
Puja, Salah satu kawan perjuangan Iskandar dan Germo dari Laila
Iskandar, mantan pejuang yang tidak sanggup hidup tanpa revolusi, diperankan dengan sangat tampan oleh A.N Alcaff

FASHION DAN GAYA HIDUP
Seorang teman yang sudah menonton bilang "gw tuh berharap banget ada media yang nonton film ini dan ngangkat gimana oke nya fashion jaman itu".
Dan setelah saya nonton saya pun berpikir sama. Bakalan oke banget kalo ada majalah fashion ibuota yang mau ngomongin baju-baju yang dikenakan Norma dan teman-teman saat di malam pesta.
Tapi lebih dari itu, saya sendiri memiliki keterkaitan gimana caranya orang-orang pada zaman itu mengadakan pesta. Sebuah pesta yang benar-benar dipandu oleh "pemandu pesta" untuk bermain, bernyanyi, dan berdansa, semua waktu-waktunya ada yang mengatur. Membuat suasana pesta lebih seperti acara games yang runutnya harus diikuti. Tapi ternyata ya gitu, gaya hidup kalangan expartriat tahun 1955 sama zaman sekarang kiblatnya masih sama, ke gaya hidup orang-orang barat. Gak ada yang salah sih, cuman saya expecting sesuatu yang lebih Indonesia apalagi film ini dibuat pada tahun-tahun awal kemerdekaan. Gitu.

Tapi over all, film ini sih, dari segi cerita masih lebih bercerita ketimbang film Soegija (dan hal ini gak menempatkan siapa yang lebih bagus atau lebih buruk kok, sama ajalah :DD)

oh ya quotes favorite saya: "Siapa yang tidak kuat menahan kelampauan, dia akan hancur". "Biarlah apa yang terjadi di masa revolusi, hidup di masa revolusi"... karena kata-kata itu seperti mengingatkan saya "What happen from the past, belong to the past, nothing you can do about it for the future"

Jumat, 22 Juni 2012

Married, Tattoo, Whatever

Saya baru nge tweet soal keinginan saya punya Tattoo, dan akan sangat menyenangkan jika tattoo pertama saya hasil gambar corat coret absurd seorang teman.
Dan saya serius akan hal itu.
Baik bagian karya teman saya.
Dan juga bagian tattoo pertama saya.
Saya udah lama banget pengen punya tattoo.
Satu hal yang meghalangi saya, yaitu mama saya.
Bukannya dia ngelarang (believe me she never do that)
Tapi ngeliat wajah kecewanya yang pastinya gak sanggup saya lihat dan bikin saya nyesel parah.

MAKANYA SAYA PENGEN CEPET-CEPET NIKAH?
Mama pernah bilang, "tugas mama udah selesai ketika bisa mengantarkan anak perempuannya kepelaminan"
And she really mean it.
Jadi di balik, needy-ness dan insecure-ness saya selama ini, ada banyak hal yang pengen banget saya lakuin setelah saya benar-benar diluar lingkaran mama saya.

Bukan artinya saya gak suka hidup sama mama.
Saya suka banget.
Sama siapa lagi saya bisa tidur, makan, seenaknya, segala makanan udah tersedia dari pagi sampe malem kalo gak hidup sama mama.
Sama siapa lagi saya bisa manja dan egois senyaman sama mama sendiri.
Masalahnya, semakin tua saya semakin haus hidup diluar "lingkaran-kekhawatiran-mama" tanpa kehilangan mama apalagi ngecawain mama.
Caranya satu: Nikah!
Mama bahagia, saya juga insya Allah begitu!


DARTH VADER IN THE RETURN OF COMUTERLINE

This time i will not talking about Luke Skywalker darkside Father.
This time i will ot talking about the Handsomeness of Anakin Skywalker and turn into ugly evil face and cover it with supercool Mask!
This time i will not talking about one of George Lucas's best creature.
I will talk about a man that looks like Him.

this is the picture of Darth Vader from Planet Tatooine

this is the picture of DartVader from Planet Station Rawabuntu 
(ok, little secret story about this pict, i took it from his blackberry display picture. i know it little bit freak and crazy, but next week gonna be my last week internship, sooo.. long story short, even he found this blog, and thinking i am weird and maniac, i will be fine, because i will not meet him again... anymore)

this picture contain Dart Vader and one of  his Trooper Army
(yeah, whatever... i am crazy stalker)


Keliatan kan persamaan mereka. (Darth Vader dgn DartVader)
Ehehe, sebelumnya, kalau memang ybs tiba-tiba nyasar ke blog ini, saya cuman mau bilang terimakasih atas apa ya? atas kehadiran sodara di setiap pagi, percakapan dengan sodara benar-benar mood boosting buat saya menjalani hari. Dan tujuan saya menuliskan tentang Anda pada blog ini bukanlah untuk menjelek2an sodara apalagi mau bikin Anda sebagai jokes (seriously, jokes on me) tapi justru untuk mengenang Anda dan saya yang menurut saya memiliki cerita-cerita yang cukup menarik untuk dikenang (saelah kayak mau jadi almarhum aja gw).

"Sebegitunya kah, Git?"
"Ah lo mah orangnya gampang dibawa keperasaan aja kali?"
"LEBAAAYYY!!"

Ya, ya, teman-teman sekalian (termasuk Anda, DartVader) boleh berpendapat demikian, bahkan boleh menertawai, tapi ini blog saya, yang gak suka angkat kaki (bahahaha, jadi galak). Gak deng, jangan donk, jangan angkat kaki, karena jujur kalo mungkin saya yang dapet cerita sesampah ini dari temen-temen sekalian, reaksi saya mungkin juga gak jauh beda dari ketiga reaksi yang saya tulis diatas. Mungkin dengan kata-kata yang lebih jahat dan sarkasme yang levelnya lebih expert.

KARTU NAMA DAN SUCI2 
Saya pertamakali bertemu DartVader di kereta, transportasi umum paling mantap se-jabodetabek. Lebih tepatnya di stasiun Rawabuntu. Saya lupa gimana detailnya, ngobrol-ngobrol, kenalan, dia kasih kartu namanya, saya telfon dia, kita tukeran pin bb. And long story short, kita berteman :-) (saya bener-bener gak jago cerita ya, sedih deh). Oh hari itu, bertepatan dengan hari dimana saya harus menepati janji menonton Stand Up Comedy di Usmar Ismail dengan Letysia Searamita a.k.a Om. (ok, my mind on the right track now). 
Karena dalam perbincangan di kereta dia menyatakan kalau dia juga stand up comedy dan tau banyak soal stand comedian Indonesia jadi waktu Letysia bbm saya soal kepastian hari itu untuk nonton, otak sotoy saya bekerja "why you not ask him too?". Eh, enggak deng, kayaknya di kereta saya pun udah mention soal saya mau nonton Stand Up Comedy di Usmar Ismail, DartVader gak tau Usmar Ismail di mana (disitu saya agak gimaaaanaaa gitu, sama beliau ini, kantor di Kuningan gak tau gedung Usmar Ismail) dan saya cerita soal acara stand up comedy kompas yang tiap rabu ada disana... okay Long Story Short, jam 6 sore kita pun janjian ketemuan di Usmar Ismail. 
Unexpectedly... Usmar Ismail penuh bgt. Aduh mending penuh sama educated people yang emang pengen banget nonton Stand Up ya, ini tuh gedugnya penuh sama la-ay la-ay penonton bayaran. Saya udah panik banget, masalahnya saya juga janjian sama DartVader dan saya gak bisa dapetin bangku yang bisa persis bertiga. Dan menurut saya itu gawat bgt karena menurut analisis saya saat itu DartVader adalah orang baru sebagai penonton stand up comedy. Walau dia cerita dia suka stand up, analisis dan feeling saya mengatakan itu pertamakalinya dia nonton stand up comedy secara live. Dan untuk pemula saya ngerasa harus ada dideket dia untuk ngasih banyak instruksi atau masukan atau pemahaman kalo aja ada jokes yang dia gak ngerti. Makanya saat itu saya banyak kepikiran... 
"Aduh, gimana kalo dia malah jadi gak suka stand up comedy?"
Itu yang ada dipikiran saya.
Anehnya.
Ahahah.
Kalo saya mikir sekarang sih
"Aduh, gimana kalo dia mikir saya perempuan aneh yang nonton acara aneh yang banyak penonton la-ay-nya"
Tapi, Puji Tuhan, Alhamdulilah, selama acara berlangsung, walau jarak memisahkan tempat duduk kita, DartVader ngerti. Gak cuman itu, ternyata dia emang beneran suka stand up comedy. Saya bisa tahu itu karena selama acara kita bbm-an terus dan saling ngomentarin komik-komik yang tampil. Dan komentar dia bukan komentar kering yang sekenanya. Saya bener-bener lega banget tau dia menikmati acara itu juga.  
Dibalik kelegaan, ada kelaparan yang amat sangat. Oh ya saya baru inget lagi kalau hari itu saya lagi gak enak badan, suara parau, dan batuk gak kece berkelanjutan, tapi demi janji dengan (awalnya cuman satu orang) dua orang ini yaudah saya paksain ikutan. 
Makanya belum acara kelar, tepat pukul 9.00 saya bilang sama DartVader kalo kita mau makan dan langsung pulang, soalnya kita juga menjalankan misi "mengejar kereta pulang".
Unexpectedly, dia bales "yaudah bareng aja". (gak persis kayak gitu sih, kira-kira begitu, abis gimana kejadiannya udah 5000 tahun yang lalu soalnya, sroooot)
Bareng yang dia maksud ternyata bener-bener bareng. Awalnya saya pikir bareng keluarnya, karena mungkin dia juga udah mau pulang atau apalah gak tau deh I mean.... ah saya sebenernya males bgt nih inget-inget kejadian ini, karena gak enaknya ampe saat ini (bayangin udah kejadian 5000 tahun yang lalu masih inget dan masih gak enak juga, parah bgt kan). Karena saya males ceritanya saya loncat aja ya bagian ini.

Long Story Short, Saya pun nyampe rumah. ahahahahaha.

Yak! Hari itu hari pertama kita saling kenal. Dan awalnya saya sih mikir, is that too soon even for a friend to go out together?
well its not an "out" night i think. I just offer him something that he might be like and we have great time, and gak-enak-deh time. Well, yeah, i think its too soon.

DARI BATIK LALU KE HATI
Setelah kejadian itu kita sempet seminggu gak ketemu dan gak berinteraksi. 
Saya pun udah pernah coba bbm dia duluan, tapi bbm saya yang pertama dia lagi daalm keadaan duka, dan bbm kedua bahkan gak nyampe.
Saya udah ikhlasin, yaudahlah, mungkin untuk sensasi sehari.
Sampe akhirnya saya ketemu lagi.
Di suatu hari kamis (saya hafal harinya karena dia hari itu pake batik, dan saya tanya "kok pake batik" terus dia jawab "soalnya kantor gw hari kamis pake batiknya").
Dan jujur hari itu merupakan turning point banget buat saya.
Karena awalnya saya biasa aja sama DartVader ini, bahkan sebelum datangnya hari itu saya pikir kalau dia Gay. (gara-garanya, sebelum kita saling kenal, sebenernya saya udah agak notis kehadiran beliau ini. Dan menurut saya, dandanannya too dandy untuk seorang yang straight. Just too many color in one man. Too many bright color.... blerghhh)
Dan kamis pagi itu DartVader ini ganteng banget ya Allah. Saya baru notis kalo badannya bagus, wangi, dan batik yang dia pake it just puuuuuurrrrrfect for himm (batik hitam lengan panjang... itu baju kayaknya emang dibuat biar dia keliatan ganteng banget). Saat itu saya mikir "too precious, too precious to be Gay, ahhh" 
Dari mulai hari itu saya mulai ngerasa gelisah kalo belum ketemu DartVader ini. Dan emang setelah dari kamis itu kita selalu pake insting untuk selalu bisa ketemu (or me just being stalker, bleeeerrhhh).

KEPO IS A BITCH
Karena saya pikir saya mungkin agak naksir sama laki-laki ini, dan some of my friend pun mulai turn on semua setiap saya cerita soal pria ini. STALKING EXPERT PUN DIJALANKAN. Jujur saya nyesel nanya akun sosial media dia. Karena dari sosial medianya didapatkan bukti kalo dia gak gay. PADAHAL SAYA PENGEN BANGET PUNYA TEMAN GAY (Soal yang ini saya nanti bikin postingannya lagi sendiri). dan lebih dari tu, saya tahu kalo DartVader yang dimata saya sih udah sempurna banget jadi pria, ya tinggi, ya kacamata, ya ganteng, ya wangi, ya lebih tua, ya gitulah kalo saya lanjutin nanti malah kalian lagi yang naksir sama dia. ahahahaaha. Sosial media itu menunjukkan kalo dia bener-bener laki-laki sempurna..................dengan dua anak. Makanya saya kasih julukan DartVader, DartVader punya 2 anak namanya Luke dan Leia. Kalo DartVader yang ini yaaaahhh... anggaplah namanya Luke dan Leia juga.
Anaknya ganteng. Dan udah besar.
Sedih sih.
Agak-agak patah hati gimana gitu.
"Kelewatan sempurna nih laki" ujar otak pada hati.
Tapi yaudah gitu doank.
Saya sih biasa aja. Toh emang belum pernah ngapa2in juga. Hubungannya cuman sekadar temen di kereta doank. nothing special from that. jadi saya sih yaaaa, biasa aja. 
"Kenapa kamu gak Gay aja sihh" ujar hati ke otak.

I SAID GOODBYE, YOU SAID... YOU DON'T HAVE TO SAID ANYTHING :')
Nah yang jadi pertanyaan saya entah kenapa saya ngerasa dia ngehindari saya akhir-akhir ini.
Apa karena blog ini? gak lah ya. orang posting tentang dia juga baru kali ini.
Mengingat besok minggu terakhir saya magang.
Tapi yasudahlah tak apa.
Anggaplah postingan ini sebagai tanda selamat tinggal pada DartVader ini.
Karena saya percaya
"the most paintful goodbyes are the ones that are never said and never explained"
saya gak mau merasakan hal itu, tidak terhadap orang yang telah memeriahkan kehidupan magang saya yang membosankan. So, if you read this DartVader, goodbye, and i wish nothing but the best for you.  :-)


Kamis, 21 Juni 2012

I Feel Like Being Punished

Well, this story was happen today, i mean few hours ago. Tepatnya saat pulang kantor tadi.

Berawal dari kantor yang suasananya lagi hepi hepi banget. Soalnya hari ini, hari bagi-bagi goodie bag. Dan saya dapet satu tas yang berisi barang-barang random hasil buah tangan dari liputan produk-produk random isinya ada molto anti bakteri, some anti aging cream, dan yang paling menarik sih saya dapet speaker laptop dari Logitech. Nah, jadilah pulangnya saya pada sore itu dengan membawa 3 tas ditangan (1 tas goodie bag, 1 tas laptop, 1 tas peralatan 'perang' saya) yang beratnya agak lumayanlah ya.

Waktu saya keluar kantor seperti biasa (5.10), saya pun jalan dengan kecepatan yang biasa (10 km/jam, gak lah, mana saya tahu seberapa cepet saya jalan krrr). Dengan terpogoh-pogoh membawa 3 tas ini, saya berhasil sampai di stasiun Sudirman dengan selamat. Sayangnya, kereta yang harusnya saya naik udah lewat (5.40| comuter line), dan kereta selanjutnya datang sekitar habis Maghrib (6.10|ekonomi). Yaudah dengan ikhlas saya beli tiket kereta ekonomi dan naik ke mushola soalnya mau Maghriban dulu (pasang emotikon istri idaman, ahahaha).

Selesai menunaikan solat Maghrib, saya turun lagi ke peron satu, dan unbelievable-nya, lagi-lagi loh, saya ternyata udah ditinggal lagi sama keretanya.
"Mas, kereta yang tanabang udah lewat ya?"
"Udah mbak"
"Kereta selanjutnya udah dimana?"
"Di UI Mbak"
WADEFAK!!!GILA BGT JAUHNYA SAYA OGAH BGT NUNGGUINNYA. Kalau diantara pembaca sekalian ada yang juga anak kereta macam saya, pasti tau banget donk butuh berapa lama kereta dari UI nyampe di Sudirman (gak lama sih, cuman 20 menit sekian detik, eheheeh). Karena saya orang nya gak sabaran (yap, sangat tidak sabaran, 20 menit lebih sekian detik itu menurut saya waktu yang cukup lama untuk berkendara dari Sudirman sampe ke Amerika. Gitu) Saya akhirnya memutuskan naik ojeg menuju Stasiun Tanabang (Kendaraan favorit saya di Ibukota setelah kereta, diurutan ke tiga ada TransJakarta. Kenapa? Tunggu Posting selanjutnya) demi mengejar kereta ekonomi di pukul 6.10.

UNBELIVABLE-nya untuk ke tiga kalinya saya ditinggalin lagi sama kereta. Pas saya nyampe stasiun, pas saya turun ke peron lima. Pas saya lihat 8 gerbong kereta ekonomi tujuan Serpong itu melaju pergi.
Karena saya ngerasa tiket saya udah gak diperlukan lagi, saya berencana mau tukar tiket saya. Dan lagi asik-asik ngobok-ngobok tas sambil nyari tiket ekonomi, saya lihat antrian di loket tiket yang jual tiket ekonomi tujuan Serpong. Saya deketin loketnya dan saya tanya biasa (soalnya saya emang gak begitu hapal jadwal kereta apa dan jam berapa setelah pukul 6.00 sore)
"Mas, kereta ekonomi ke Serpong ada jam berapa lagi sih?"
tiba-tiba orang yang lagi ada didalam antrian menjawab ketus dan tatapan gak enak
"JAM 10 MBAK"
Wow!!! Kayaknya saya baru dapet serangan dari segi kelas sosial. Akhirnya, saya pun menyingkir ke loket yang jual tiket commuter line dalam keadaan tangan setengah masih dalam tas, masih mencari tiket Rp1500 keparat itu.

UNBELIVABLENYA LAGI. SETELAH 2 TAHUN SAYA JADI ANAK KERETA. DALAM SEGALA KEADAAN PSIKOLOGIS. BAIK SEDIH, SENANG, NORMAL, ABSURD, HECTIC, PANIK, BAHKAN KESELEO (HATI MAUPUN FISIK)... UNTUK PERTAMAKALINYA DALAM SEJARAH PER-KERETA-AN TIKET SAYA HILANG SODARA SEBANGSA DAN SETANAH AIR.

Mencoba untuk tetap menjaga kedamaian yin dan yang dalam diri (dengan terus melafazkan: "Damai di Bumi dan di Hati") saya mau gak mau beli tiket lagi. Dengan jadwal 6.45|comuter line, harga tiket Rp6000.

Dalam otak, saya ngedumel sendiri *SHIT TAU GITU GW NUNGGU SAMBIL DUDUK-DUDUKCANTIK DI STASIUN SUDIRMAN. GAK PERLU KELUAR ONGKOS OJEK YANG SOK GAUL. TERUS BISA MEMINALISIR ENERGI YANG TERBUANG KARENA BANYAK NGANGKUT BARANG*

Dan saat pikiran saya lagi asik dengan pikirannya sendiri (ngeeeeh absurd) bagian otak saya yang lain memberikan stimulus "HELO IDIYET, WHERE IS YOUR OTHER BAG? WITH FULL OF SILLY CRAP?"

LAGIIIIIIII, UNBELIVABLE TAS MERAH BERMEREK MAJALAH SEKAR BERISI BARANG-BARANG JARAHAN PRODUK LAUNCHING-AN TIDAK ADA DI TANGAN SAYA.

Bad Mood kah saya?
Gak juga.
Saya udah lama Bad Mood sejak saya tahu bukan saya yang dapet Goodie Bag yang berisi tas bergambar bendera Inggris dari Body Shop.
Saya udah lama Bad Mood sejak saya tahu orang kantor saya gak ngasih tiket Matah Ati dan malah nyuruh saya liputan Sabtu ini.
Saya udah lama Bad Mood sejak saya terbangun pagi ini, penuh peluh karena ternyata AC Kamar saya rusak dari malam tadi.
Saya udah lama Bad Mood sejak saya sama "DartVader" gak ketemu dan gak ngobrol lagi setiap pagi di kereta (gak liat badan tingginya, wangi parfumnya, komentar-komentar cheesynya, muka brewokan dibingkai dengan kacamatanya, DEM! i write about this... exclusively... in next posting)
Saya udah lama Bad Mood semenjak saya gak dibiarkan lulus dari sidang pertama saya di bulan Februari tanggal 16 (i don't want talk about this... never).
Saya udah lama Bad Mood, sampe kadang saya lupa gimana caranya ceria lagi.
I think 2012 fuck me so well. Saya ngerasa keadaan lagi pengen ngehukum saya atas kejahatan yang saya gak tau kapan dan apa yang pernah saya lakuin.
Sebelum 2012 berakhir, saya mau bilang, 2012 SUCKS. I HATE YOU. YOU THE WORST YEAR EVER!

Senin, 18 Juni 2012

LADY GAGAL



Sebenarnya saya udah lama pengen nge post soal ini, mengingat saya memang suka Lady Gaga dan udah beli tiketnya dari kapan tau.


Dan besok saya bakalan refund tiket saya, makanya sebelum moment-moment menyakitkan itu saya lalui, ada baiknya saya nge post beberapa pandangan saya sebagai fans "fanatik-tapi-enggak-freak" Lady Gaga.

Saya suka sama Germanota awalnya dari lagu dia yang Poker Face. Disitu saya sadar kalo Lady Gaga gak sekedar "wannabe-a-star" like Ke$ha yang wake up in the morning feeling like P. Didy dan lebih sophisticated dari Katy Pery yang masih polos dengan lagu I kissed the girl i like it.


Mungkin banyak fans nya yang diluar sana yang suka sama Gaga karena gaya dia, tapi jujur dari hati saya yang paling dalam, saya suka bener-bener lagu dia. Gaya eksentrik dia justru saya anggap sebagai pembrontakan atas makna "cantik" ala britney spears yang udah overused banget. She is wear swimsuit and she don't give a fuck. This is her evolution:



ok, pada intinya saya suka bgt lah sama Lady Gaga. Saya juga sangat menantikan konsernya yang luar biasa epic, "Born This Way Ball", saya liat konsep yang didesain sendiri saya Gaga. Dan saya Amazed... bgt...


Tapi apa daya, masyarakat kita belum sedewasa yang saya expektasikan. Beberapa kelompok ormas yang datangnya dari kelompok agama yang saya yakini melarang kedatangannya. Ancaman kekeresan juga keluar dari pernyataan-pernyataan mereka.



Kecewa...
Kecewa sama kelompok ormas yang terus menerus memberikan kesan betapa kerdilnya negara ini. Kecewa sama aparat yang justru memihak mereka. Terlebih lagi, kecewa dengan industri pagelaran konser yang kotor.

Jadi intinya, ya saya sedih dan kecewa banget lah. Susah move one emang saya orang nya. Saya sih mikirnya, mungkin emang bukan jalannya saya nonton Gaga di Indonesia. Saya kan bakalan ke Amerika. Mungkin saya nontonnya di Staples Center di Los Angeles atau nonton dia secara live waktu dia perform di Halftime Superbowl. :'D


I AM NOT

I AM NOT IN LOVE WITH YOU// i just miss you/ and wish i could own you/ and stick you like a glue/ so i knew you you won't flew/ and i find its hard to not thinking about you/ every night and day you make me feel so blue/ but i'm telling you/ i am not in love with you//

I AM NOT HIGH MAINTENANCE// i just can get ignorance/ with every single chance/ or tiny little glace/ that could make me so intense/ or something that could annoy my own commonsense/ or worst, make me feel so offense// 

I AM NOT OVER-EXPECTED// i just want everything looks perfect/ so nothing could be miss-connected/ even if it must take one or more checked/ yes, i could not neglect/ and i'm happy to tell you direct/ that i'm will not regret/ with anything that i ever collected/ even i get hurt because of thausand rejected/ but i'm telling you, i'm never over-expected/ 


I AM NOT TAKE IT SLOW// even you beg and bow/ and this country snow/ and this weird weather and hot wind is blow/ take my skirt so i do ooks like marilyn monroe/ just so you know/ i will never take it slow/ because i love to show/ that i'm not playing as stupid hoe//

Sabtu, 09 Juni 2012

HISTERIA

Entah sudah beberapa kali, semenjak masuknya tahun 2012 ini saya sering kena serangan "Histeria" akibat panik yang berlebihan. Saya pernah ngecek via online mengenai histeria yang saya alami ini, akibat yang saya alami kebanyakan dialami sama orang-orang OCD. Sayangnya saya bukan OCD, saya terbiasa hidup berantakan, asalkan bersih yang sewajarnya dan teratur (ok, maybe i have tiny little bity OCD things, but not a freak).

Ok, saya sendiri gak tau banyak soal diri saya, dan saya juga gak peduli juga, yang pasti hari ini saya kena serangan panik itu lagi. Dan untuk nenangin saya, seperti biasa mama saya cerita hal-hal yang biasanya menyenangkan sampai hal yang menenangkan. Dan kali ini ceritanya agak beda, tiba-tiba mama cerita sedikit soal kehidupan dia di Bengkulu dengan mantan pacarnya. Inti ceritanya adalah "sempurna itu cuman dimata, masih ada pemilik hati dan pengatur jodoh... Dia yang paling tahu siapa yang terbaik untuk hidup kita"

Well, dari cerita si mama, mantan si mama ini nampak sempurna. Kerja di Pertamina, sudah punya rumah sendiri dan secara fisik pun tinggi besar dan ganteng. And i would say "Wowwww, Mom, how could you?". Sejenak cerita si Mama merelexkan otak saya yang sedang mendapat serangan Histeria.

Dan entah kenapa, cerita itu menimbulkan ironi tersendiri bagi saya. Mama yang menjalani masa mudanya tinggal di tengah hutan pedalaman Bengkulu (okay saya belum pernah ke Bengkulu dan semua daerah atau tempat yang saya belum pernah tau di Indonesia ini selalu tergambar seperti hutan tropis) bahkan punya kisah cinta yang lebih manis daripada saya yang merupakan warga suburban kota dan bekerja di tengah kota metropolitan. I'm lack of love story but have to admit that love is so unpredictable, love is something that you can not prepare, can not predict. Dan lebih lagi, jodoh diluar kemampuan manusia, karena jatuh cinta diluar kemampuan logika dan mata.

"Julia, she is smart, pretty, lovely, but she is not Rachel" Ross elaborate how strong love feeling can drive human logic.

ps:

buat om Yudi yang dulu pernah kenal sama Linda yang kerja di Telkom Bengkulu tahun 1986, Halo saya Gita anaknya. Saya gak tau detail kehidupan kalian dulu seperti apa, yang pasti kalau om punya anak yang juga udah kerja di Pertamina, badannya tinggi, dan se ganteng om, dan kelahiran 1988 atau 1989, boleh lho om kenalin ke saya. Mana tau saya bisa hubungan kalian bisa kami yang melanjutkannya. ehehe. Semua ini saya lakuin sebagai bentuk permohonan maaf dari mama saya yang ninggalin om. semoga om, dan keluarga sehat ya. wasalam.