Rabu, 03 April 2013

LOWERING MY EXPECTATION

Kayak kue dengan hiasan fondant diatasnya, frosting dan decorating nya nutupin cacat rasa dan tekstur dari kuenya...
right now i have too much butter cream and fondant in my cake...

Saya tahu dan saya sadar kalau saya sendiri pun ragu dan enggak yakin bisa lolos saat pertama kali saat mendapat undangan interview Skype pertama saya,
Saya nervous dan saya banyak bengongnya ketimbang jawab pertanyaan interviewer,
Saya tahu dari situ harusnya saya emang udah nothing to loose
tapi nothing to loose nya saya enggak menghentikan saya untuk daydreaming untuk bisa kerja di luar negeri
dengan segala fasilitas yang mereka kasih
-tempat tinggal
-jaminan kesehatan
-uang makan 3 kali sehari
-kesempatan pulang ke Indonesia 4 kali tiap tahunnya
-bonus

dan semua itu diluar gaji bulanan yang bisa saya dapetin dari perusahaan ini,
persyaratannya pun enggak susah, intinya dari 10 kriteria saya masuklah 8-9nya,
cerita ke beberapa teman jelas bikin saya jadi semangat dan PD dan GR dan ngayalnya jadi makin makin,

Dan malam ini saya dapet jawabannya yang intinya saya gagal lah (akhir-akhir ini saya lagi akrab ama mas gagal nih, huff)
sedih sih, kecewa, jujur saya bahkan sempat nangis,
anehnya ini adalah tangisan pertama saya setelah 1 bulan nganggur enggak ngapa-ngapain,
ini kayak gamparan buat saya yang buat saya sadar kalau saya ini bukan siapa-siapa banget,
Selama saya nganggur saya santai-santai aja,
dipanggil wawancara tinggal hadir,
disuruh nunggu ya nunggu,
Tapi baru kali ini (mungkin baru perusahaan ini doang yang cukup gentle menghubungi kalau saya enggak diterima di perusahaannya kali ya) i feel so devastated, exhausted, tired... 
Saya baru pertama kali harus menyadari dan menerima kalimat super klise di muka bumi ini "enggak semua yang kita inginkan bisa tercapai"

Karena saya emang bukan tipe orang yang percaya sama kata-kata itu,
Kalau kata teman saya, saya ini tipe orang yang kompulsif, apa yang saya inginkan harus saya dapetin,
padahal enggak ada mandatory atau dasar khusus kenapa saya harus dapetin hal tersebut,
Saya tipe orang yang percaya kalau saya mampu bilang "aku ingin A" itu artinya saya punya kemampuan untuk memiliki si "A"...

Dan saat ini, malam ini, saya sadar dengan keinginan dan requirement aja enggak cukup untuk bisa bikin saya dapetin apa yang saya inginkan. Ya, walaupun cita-cita kerjaan ini baru saya penginin sekitar dua minggu yang lalu, tapi senggaknya dari interview dan segala macam yang saya jalani saya jadi kepingin dan sebagai orang yang kompulsif saya jadi harus memiliki, terus ternyata saya enggak bisa memiliki dan saya enggak bisa maksa yang ada saya bisanya nangis... anjis cengeng abis...

Di luar tangisan kecewa ini, saya jadi flashback betapa saya ini sebenernya orang yang rapuh banget (idih najis bgt), saya gampang banget ngeliatin suasana hati yang senang tenang riang tapi sedikitnya ada masalah saya bisa sedih kayak apaan tauk,

Hidup saya ini kebanyak frosting dan decorating,
kebanyak paper wrap dan ornament,
kebanyak expektasi dan ilusi,
Mulai hari ini saya mulai realistis (i mean, mungkin belajar mengurangi ekspektasi dan mengontrol kompulsivitas *geee, is that real word?*) like my sister Max Black said:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar