Entah sudah beberapa kali, semenjak masuknya tahun 2012 ini saya sering kena serangan "Histeria" akibat panik yang berlebihan. Saya pernah ngecek via online mengenai histeria yang saya alami ini, akibat yang saya alami kebanyakan dialami sama orang-orang OCD. Sayangnya saya bukan OCD, saya terbiasa hidup berantakan, asalkan bersih yang sewajarnya dan teratur (ok, maybe i have tiny little bity OCD things, but not a freak).
Ok, saya sendiri gak tau banyak soal diri saya, dan saya juga gak peduli juga, yang pasti hari ini saya kena serangan panik itu lagi. Dan untuk nenangin saya, seperti biasa mama saya cerita hal-hal yang biasanya menyenangkan sampai hal yang menenangkan. Dan kali ini ceritanya agak beda, tiba-tiba mama cerita sedikit soal kehidupan dia di Bengkulu dengan mantan pacarnya. Inti ceritanya adalah "sempurna itu cuman dimata, masih ada pemilik hati dan pengatur jodoh... Dia yang paling tahu siapa yang terbaik untuk hidup kita"
Well, dari cerita si mama, mantan si mama ini nampak sempurna. Kerja di Pertamina, sudah punya rumah sendiri dan secara fisik pun tinggi besar dan ganteng. And i would say "Wowwww, Mom, how could you?". Sejenak cerita si Mama merelexkan otak saya yang sedang mendapat serangan Histeria.
Dan entah kenapa, cerita itu menimbulkan ironi tersendiri bagi saya. Mama yang menjalani masa mudanya tinggal di tengah hutan pedalaman Bengkulu (okay saya belum pernah ke Bengkulu dan semua daerah atau tempat yang saya belum pernah tau di Indonesia ini selalu tergambar seperti hutan tropis) bahkan punya kisah cinta yang lebih manis daripada saya yang merupakan warga suburban kota dan bekerja di tengah kota metropolitan. I'm lack of love story but have to admit that love is so unpredictable, love is something that you can not prepare, can not predict. Dan lebih lagi, jodoh diluar kemampuan manusia, karena jatuh cinta diluar kemampuan logika dan mata.
"Julia, she is smart, pretty, lovely, but she is not Rachel" Ross elaborate how strong love feeling can drive human logic.
ps:
buat om Yudi yang dulu pernah kenal sama Linda yang kerja di Telkom Bengkulu tahun 1986, Halo saya Gita anaknya. Saya gak tau detail kehidupan kalian dulu seperti apa, yang pasti kalau om punya anak yang juga udah kerja di Pertamina, badannya tinggi, dan se ganteng om, dan kelahiran 1988 atau 1989, boleh lho om kenalin ke saya. Mana tau saya bisa hubungan kalian bisa kami yang melanjutkannya. ehehe. Semua ini saya lakuin sebagai bentuk permohonan maaf dari mama saya yang ninggalin om. semoga om, dan keluarga sehat ya. wasalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar