Kamis, 19 Mei 2011

CAVEMAN AND GOD STORY


Saya hari ini punya cerita.
ehhmm, mungkin kita sebut saja cerita saya ini mengenai sebuah gua yang ditinggali oleh manusia gua didalamnya.
Didalam gua ini manusia yang ada didalamnya hidup sederhana, bahagia, dan damai.
Sehari-harinya para manusia gua harus mencari makan dengan berburu di hutan.
Tanpa kepastian apakah benar-benar ada daging yang bisa mereka makan diluar sana.
Apakah daging rusa?
Apakah daging sapi?
Apakah kerbau?
Atau mungkin kelinci?
yang pasti mereka melakukannya TANPA MENGELUH.
Melihat ketekukan dan keuletan manusia gua mencari makan, Tuhan pun ingin memberikan sedikit kuasa-Nya agar para manusia gua itu dapat mudah mencari hewan buruannya.
Tuhan pun bersuara dari langit, Ia mengatakan
"Wahai para manusia gua. Perjuangan hidup kalian sepanjang tahun ini sangatlah susah. Tapi dengan suka cita dan penuh keikhlasan kalian menjalaninya. Maka dari itu, dengan Kuasa-Ku yang tak terhingga, tak perlu lagi kalian menyebrangi sungai untuk berburu rusa, tak perlu lagi kalian meninggalkan gua dan keluarga kalian untuk sekedar membawa daging babi untuk makan malam. Karena mulai hari ini dan seterusnya, akan selalu tersedia daging dan buah-buah-an yang kalian butuhkan untuk kalian semua. Bersuka citalah, karena semua ini Ku berikan hanya untuk kalian. "

Suara berhenti menggema. Tumpukan daging dan buah turun dari langit dan mendarat di atas bukit paling tinggi dan terjal dan curam dan dingin.
Semua manusia gua bersuka cita.
Setidaknya mereka tidak perlu lagi berkeliaran di hutan untuk sebuah makan malam, karena salah-salah merekalah yang jadi santapan malam oleh hewan buas disana.

1 bulan berlalu, tinggi dan curamnya bukit yang dituju menjadi masalah buat beberapa manusia disana. beberapa manusia gua ada yang berteriak lantang "Tuhan... sungguh Konyol apa yang kau buat. Kau mau menolong kami tapi kau letakan bantuan-Mu di tempat yang TIDAK BISA KAMI JANGKAU"
beberapa lainnya, langsung berpendapat, "Hei, kau, kalo tak suka dengan apa yang Tuhan berikan. ya janganlah kau ambil. kembali saja kau ke liarnya hutan diluar sana dan cari sendiri apa yang benar-benar kau inginkan"

"Tapi, makanan dan buah-buahan diatas sana itu kan untuk kita. Sudah sewajarnya terjangkau oleh kita. bukan oleh para burung pemakan bangkai diatas sana." tangkasnya lagi

"Siapa bilang bukit itu tak terjangkau. Dalam satu hari saya dan kelompok saya mampu untuk mendki bukit itu sebanyak 3 kali dan membawakan makanan untuk keluarga kami secukupnya, kalo kami kelebihan istri dan anak-anak mu juga kami beri makan"

"Betul, kalo kami sedang sakit dan tidak bia mendaki, maka kami TIDAK SUNGKAN untuk kembali ke hutan liar walau hanya dapat seekor kelinci"

Melihat pertengkaran tersebut. Tuhan tersinggung berat. Tidak terpikirkan olehnya kalau FASILITAS yang ia pikir dapat MEMUDAHKAN makhluknya ternyata malah membawa pertikaian. Maka dengan kebijaksanaannya pun, daging dan buah-buah-an yang ia berikan diatas bukit, ia hilangkan selama-lamanya.

moral study:
JANGAN MUDAH MENGELUH ATAS KETIDAKMAMPUAN KITA AKAN SEGALA FASILITAS YANG SUDAH ADA.

SUNGGUH BIJAKSANA JIKA KITA MENJADI SALAH SATU PEMECAH SOLUSI, BUKAN PEMANTIK PERTIKAIAN.

BUKANKAH, LEBIH BAIK JADI BAGIAN DARI SOLUSI, DARI PADA MENJADI TUKANG NGELUH YANG MEMANCING PERTIKAIAN?

notes penulis:
Sudah saatnya demokrasi dijalankan melalui tindakan bukan ucapan (pasti gak ngerti deh) (gakpapalah, kali-kali saya bikin tulisan egois, cuman saya ama Tuhan doank yang tau :P)

Masih inget sama sifat orang yang sok eksis, sok narsis, sok religis, sok manis, dan sok-sok lainnya. Nah di tahun 2011 ini, lagi nge tren dua SOK. Namanya SOK KRITIS dan SOK IDEALIS.

Oh ya cerita saya ini fiksi loh! (fiksi kayak sepedea Fixed gear...anjrit jayus banget)
Karena sambil nungguin kelas pope (oh myy... it can kill me) dan saya lagi puasa (idih pamer) (tinggal 5 hari lagi kalo hari ini berjalan lancar puasanya) (Aminn...)

So have a nice day people
love you all

Tidak ada komentar:

Posting Komentar