Nah, kalo sudah tau saya mau memperkenalkan (yahh, saya tahu tanpa saya perkenalkan seluruh dunia sudah mengenal dia) sosok wanita yang ada dibalik majalah Vogue. Anna Wintour.
Memang rada sulit untuk memisahkan antara VOGUE dengan Anna Wintour. Karena memang semenjak bergabung dan menjadi editor in-chief Anna Wintour dengan American Vogue, pada tahun 1988, Anna (sok kenal) selalu menjaga status majalah Vogue selalu Tinggi (high) dan reputasi yang baik dalam publikasi fashion. Sejak pemindahan tangan dari Grace Mirabella ke Anna Wintour, Vogue lebih fokus pada ide-ide fashion yang terbaru dan mudah dijangkau audiens yang lebih luas.
Anna Wintour, kelahiran London, 3 November 1949. Anna mulai memasuki Fahion Journalism (ya Tuhan saya juga mau masuk ke ranah ini! tolong bimbing jalannya) pada tahun 1970, saat Harpers Bazaar bergabung dengan majalah Queen menjadi Harper's & Queen. Dan majalah itu membutuhkan Asisten redaksi. Hingga pada tahun 1988 dia menjadi editor-in-chief dari majalah VOGUE.
Selama bertahun-tahun lamanya, Anna Wintour menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia Fashion. Gimana enggak?Anna bekerja dibelakang layar untuk para rumah mode untuk memperkerjakan orang-orang yang lebih muda. Contohnya seperti John Galiano yang berutang posisi di Christian Dior, dan juga Anna Wintour pernah meyakinkan Donald Trump untuk membiarkan Marc Jacob (ohh yeahh, em-ei-ar-si, marc!) untuk menggunakan sebuah ballroom di Hotel Plaza.
Selama bertahun-tahun lamanya, Anna Wintour menjadi orang yang paling berpengaruh di dunia Fashion. Gimana enggak?Anna bekerja dibelakang layar untuk para rumah mode untuk memperkerjakan orang-orang yang lebih muda. Contohnya seperti John Galiano yang berutang posisi di Christian Dior, dan juga Anna Wintour pernah meyakinkan Donald Trump untuk membiarkan Marc Jacob (ohh yeahh, em-ei-ar-si, marc!) untuk menggunakan sebuah ballroom di Hotel Plaza.
Anna Wintour With Karl Lagerfield!
"well, you can make a film in Hollywood without Steven Spielbers's blessing, you can sell publish software in Sillicon Valley without Bill Gates's blessing, but its preety clear to me that you can't succeed in the fashion industry without Anna Wintour's blessing" Ujar R.J Cutler, director of September Issue.
Yahhh, segitu saja kesotoyan saya soal Anna. Tapi, saya pribadi sangat mengagumi Anna Wintour ini. Personal branding yang sangat kuat dengan kacamata dan rambut nge-bob, elegan dengan chanel suitnya, dan segala kegeniusannya deh! Pokoknya oke banget lah (banyak juga ya? wahh gak nyangka saya beigtu pintar! *padahal modal google doank, ngek!)
Yahhh, segitu saja kesotoyan saya soal Anna. Tapi, saya pribadi sangat mengagumi Anna Wintour ini. Personal branding yang sangat kuat dengan kacamata dan rambut nge-bob, elegan dengan chanel suitnya, dan segala kegeniusannya deh! Pokoknya oke banget lah (banyak juga ya? wahh gak nyangka saya beigtu pintar! *padahal modal google doank, ngek!)
next issue: Denzel Washington
Tidak ada komentar:
Posting Komentar