Untuk beberapa orang, hidup itu misteri yang penuh kejutan manis diujung perjalanannya.
seorang teman yang baru aja diwisuda februari ini, sudah dilamar oleh sang kekasih, dan akan menikah juni nanti. Pria beruntung tersebut baru dikenalnya 4 bulan, padahal sebelumnya sudah 8 tahun dia berpacaran dengan pria beruntung lainnya.
seorang teman yang lain sekarang tengah bekerja disebuah perusahaan jepang di negara matahari terbit. segalanya tampak indah, setelah 4 tahun dia merasa kuliah yang dia jalani adalah sebuah kesalahan.
Untuk beberapa orang hidup ini penuh kejutan manis yang mengharukan, membuka pikiran akan kebesaran Tuhan, dan menjadi titik balik dari hidup orang itu sendiri.
Tapi, untuk saya, yang saat ini sedang menjalani skripsi ulang karena hal-hal yang saya malas jelaskan. Yang telah menyita waktu, pikiran, dan perasaan saya. Hidup adalah "just another shit happen". Hidup adalah kemalangan yang harus kita lewati menuju kemalangan lainnya. Saya harus mengejar 1 bulan revisi skripsi, ditambah dengan drama sidang ulangnya, dengan segala konsekuensi yang harus saya terima sebagai mahasiswa "berbeasiswa"(demi Tuhan saya lebih kearah jengkel daripada bangga dengan embel2 itu). Hidup seakan kejam melilit tiap nadi dalam pembuluh darah saya, melelahkan, membuat frustasi.
Tapi kemudian saya ingat, "If its not happy, its not the ending"
kalimat tersebut antara membuat saya berlega diri kalau nantinya ada sebuah misteri yang menyenangkan yang saya dapatkan diakhir rentetan drama hidup ini, namun kalimat itu juga membuat saya ingin menyerah dan mengatakan "i can wait any happy in my life" somehow it goes "it better if i quit from this, i quit from my life"
Terkadang kehidupan justru membuat saya kehilangan kepercayaan untuk hidup.
Terkadang justru kehidupan yang menjauhkan saya dari kehidupan.